Hindari Mudik dari Terminal Bayangan
Hindari Mudik dari Terminal Bayangan

Hindari Mudik dari Terminal Bayangan

By bagus santosa | 10 Jun 2018 14:46
Jakarta, era.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengimbau pemudik yang hendak mudik untuk tidak menaiki bus dari terminal bayangan. Menurut Sandi, bus yang berangkat dari terminal bayangan belum tentu lolos dari uji kelayakan kendaraan. Dia menyarankan pemudik menggunakan terminal resmi untuk mengantarkan pulang ke kampung halaman.

"Warga yang mudik saya sudah sapa, tolong hindari naik dari terminal bayangan. Jangan naik terminal bayangan tapi dari yang resmi seperti Kampung Rambutan ini dijamin bebas calo semua tiket bisa dibeli di loket," kata Sandi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (10/6/2018).

Sandi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan untuk mencabut perizinan pemberangkatan terminal bayangan dengan alasan keselamatan penumpang.

"Saya minta Pak Kadishub karena kita enggak bisa melihat orang lari-lari ngejar bis. Kita hanya bisa mengusulkan karena kewenangannya ada di kementrian," ujar Sandi.

Suasana loket pembayaran tiket bus di Terminal Kampung Rambutan. (Diah/era.id)

Sementara, Kepala Dinas perhubungan DKI Jakarta Andri Ansyah mengklaim telah melakukan penertiban terminal bayangan sejak enam bulan sebelumnya. Hasil penertiban ini pun sudah dilaporkan ke Kementerian Perhubungan untuk segera ditindaklanjuti.

"Dan saat ini kita sudah mengajukan hampir sekitar 890-an angkutan yang kita sampaikan kepada Kementerian Perhubungan untuk dievaluasi izin trayeknya. Karena kewenangan izin ada di Kemenhub," tutur Andri.

"Karena itu kami mengimbau kepada masyarakt untuk tidak memberangkatkan dari terminal bayangan, karena kalau masih kedapatan berangkat dari terminal bayangan, mohon maaf dengan sangat terpaksa busnya kami kandangkan," sambungnya.

Hari ini, Sandiaga Uno meninjau didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi, Kadishub Andri Yansyah, dan Kasatpol PP Yani Wahyu mengecek pos kesehatan, loket, serta mengamati ramp check bus-bus yang akan berangkat di Terminal Kampung Rambutan.

Kata Sandi, aparat gabungan Dishub, Satpol PP, TNI, dan Polri diterjunkan untuk menjaga terminal Kampung Rambutan selama 24 jam. Pengamanan mulai ditingkatkan sejak beberapa hari menjelang lebaran.

"Jumlah aparat yang diturunkan di Kampung Rambutan ada 50, dari personil gabungan Dishub dan Satpol PP dan siaga 24 jam terbagi dalam 3 sif. Dengan TNI polri jadi total 78 orang," ujarnya.

Suasana loket pembayaran tiket bus di Terminal Kampung Rambutan. (Diah/era.id)

Sandi melanjutkan, Kampung Rambutan adalah terminal dengan arus paling ramai se-Jakarta dengan puncak arus mudik yang diperkirakan pada Rabu (13/6) mendatang.

"Kita lihat tadi, jumlah loud sudah mencapai lebih dari 14.000 keberangkatan penumpang mudik. Kita akan perkiraan angkanya akan terus meningkat ini baru dilayani terminal luar kota Kampung Rambutan," kata dia.

Tak lupa, Sandi mengimbau agar pemudik selalu waspada dan memperhatikan barang bawaannya. Selain itu, pemudik diimbau untuk tidak menggunakan perhiasan selama di perjalanan.

"Saya mengimbau pengemudik menyimpan perhiasan karena akan menari perhatian dan tindakan kejahatan. Tak perlu pakai perhiasan di jalan sudah cantik. Jangan pake yang mencolok untuk menghindari pencopetan," kata Sandi.

Hingga H-6 lebaran, 28.703 pemudik telah berangkat dari Terminal Kampung Rambutan terhitung sejak Kamis, 7 Juni 2018 atau H-8 lebaran. 

Jumlah pemudik semakin meningkat menjadi 8.744 pemudik pada Jumat 8 Juni 2018, dan pada sabtu kemarin sudah ada 13.734 pemudik. Sedangkan, total armada bus yang berangkat sebanyak 1.238 bus.

Rekomendasi
Tutup