Hal ini disampaikan oleh seorang pemudik yang menggunakan moda transportasi darat ini di Terminal Pulo Gebang. Invia, (19) memilih naik bus karena ia bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanannya menuju Bengkulu.
"Aku baru dua kali naik bus. Karena murah. Naik bus harganya Rp550.000. Perjalanan sekitar 20 jam. Ya kadang-kadang bosan tapi lumayan seru sih pas di kapal seru. Menikmati perjalanan," kata Invia saat sedang menunggu bus yang akan ditumpanginya.
Hal yang sama juga disampaikan Yono, (26) yang akan mudik ke kampung halamannya di Wonogiri, Jawa Tengah. Ia mengaku lebih memilih naik bus dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor.
"Ya pertimbangannya naik bus kan lebih santai. Lebih aman. Kalau naik motor kan resiko pasti terlalu gede di rumah banyak yang nunggu, capek segala macem. Pokoknya resiko lebih gede lah pasti," ungkap Yono sebelum naik ke dalam bus yang akan membawanya ke Wonogiri.
Suasana pemudik yang menunggu bus di Terminal Pulo Gebang. (Wardani/era.id)
Yono menceritakan ia harus membayar tiket seharga Rp460.000 untuk kelas eksekutif. Sementara di hari biasa harga tiket bus tersebut hanya sekitar Rp180 ribu. Meski naik berkali lipat, menurutnya, ini adalah hal yang wajar.
"Ya wajar saja sih, kalau Lebaran sudah tradisi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Jumlah Pemudik di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur terus bertambah. Tercatat pada Minggu (10/6) jumlah penumpang terus bertambah. Dari data yang diperoleh era.id pada pukul 11.30 sudah ada 3.672 pemudik. Angka ini tentu terus melonjak naik.
Pada hari Sabtu, (9/6) atau yang merupakan H-6 sebelum lebaran, jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang ini mencapai 9.574 penumpang. Angka ini naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 4.170 penumpang.
Sementara itu, diprediksi arus mudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang ini akan mencapai puncaknya pada H-2 sebelum lebaran. Diperkirakan ada sekitar 13.500 penumpang yang akan berangkat dari terminal ini.