Kebakaran Hutan yang Tiada Henti

| 12 Jun 2018 06:41
Kebakaran Hutan yang Tiada Henti
Penanganan karhutla (Sumber: Kementerian LHK)
Jakarta, era.id - Sepanjang libur lebaran, pemantauan titik api tetap dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Di saat masyarakat pada umumnya tengah berlibur, Manggala Agni tetap menjalankan komitmen, melaksanakan tugas mencegah meluasnya kebakaran hutan.

Operasi pemantauan itu dilakukan langsung di bawah Siti Nurbaya Bakar, Menteri LHK, yang juga ikut bekerja mengarahkan dan memonitor kegiatan di lapangan.

Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) KLHK, baik yang berada di pusat maupun di 33 daerah operasional (daops) Manggala Agni di daerah tetap aktif.

Brigade Pengendalian Karhutla KLHK, Manggala Agni tetap waspada dan terus melakukan upaya-upaya pencegahan di lapangan. Sebagaimana yang disampaikan Direktur Pengendalian Karhutla, KLHK, Raffles B. Panjaitan, bahwa Manggala Agni enggak akan berhenti bekerja meski mayoritas aparatur sipil negara (ASN) telah diliburkan.

“Petugas Posko yang telah ditetapkan untuk piket akan tetap bekerja selama masa liburan. Aktivitas posko akan terus berjalan melakukan pemantauan titik panas (hotspot), monitoring kondisi cuaca, ISPU, kabut asap, intensitas curah hujan, serta memantau terus aktivitas laporan Manggala Agni di lapangan”, kata Raffles. 

Memang, upaya menghentikan perluasan karhutla enggak bisa dihentikan. Apalagi, bulan Juni ini merupakan dimulainya musim kemarau, yang artinya potensi karhutla dapat meningkat. Karenanya, kesiapsiagaan personel Manggala Agni terus ditiingkatkan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla.

Setiap kejadian karhutla di lapangan segera direspons oleh Manggala Agni untuk dilakukan pemadaman. Selain itu, masa lebaran ini juga dimanfaatkan oleh Manggala Agni untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak. 

Hasil pantauan hostpot dari Posko Pusat Pengendalian Karhutla KLHK akan segera ditindaklanjuti dengan dilakukan pengecekan lapangan (groundchek) untuk memastikan terjadinya kebakaran atau tidak. Patroli di daerah-daerah rawan juga terus dilaksanakan. Upaya-upaya ini dilakukan untuk terus menekan terjadinya potensi kebakaran yang luas dan berdampak asap.

Sebelumnya, pada Minggu (10/6) pukul 20.00 WIB, satelit NOAA memantau dua hotspot. Satu hotspot terpantau di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Sedangkan berdasarkan satelit TERRA AQUA terpantau delapan hotspot. Lima titik di Lampung dan tiga titik di Jawa Timur.

Rekomendasi