Paripurna DKI Banjir Interupsi dan Celetukan karena Cuma Ditampung

| 30 Nov 2017 16:42
Paripurna DKI Banjir Interupsi dan Celetukan karena Cuma Ditampung
Suasana Rapat Paripurna DPRD DKI, Kamis (30/11/2017). (bagas/era.id)
Jakarta, era.id - Banjir interupsi melanda Sidang Paripurna DKI di gedung wakil rakyat Kebon Sirih, Jakarta Pusat pagi ini. Meski menuai kontroversi, pimpinan sidang mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2018 sebesar Rp77, 117 triliun.

Peserta yang hadir sebagian melontar keluhan kondisi Jakarta yang butuh perhatian. Ada yang nyeletuk membenarkan, ada juga yang menggeleng saat interupsi hanya ditampung sementara oleh pimpinan rapat, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi, Kamis (30/11/2017).

Anggota Komisi A DPRD Muhammad Romly yang duduk di barisan tengah, tiba-tiba mengangkat tangan. Dia menyesalkan keluhannya yang sudah beberapa kali tidak pernah didengar.

"Warga Jakarta Utara RW 10 Cilincing yang terdiri dari 20 RT 1206 KK sudah saya sampaikan berkali-kali, 5072 orang tinggal dibawah rumah susun 5 blok atapnya sekarang hancur, hujan seperti ini bocor semua. Mereka semuakan warga Jakarta juga," cetusnya.

Menyusul interupsi selanjutnya, Ahmad Yani, Anggota DPRD dari fraksi Partai PKS menyoal keluhan warga Mampang, dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "Saya sudah sampaikan sejak dua tahun lalu warga Mampang RW 25 minta dibuatkan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang)," keluhnya.

Hujan interupsi mengguyur lagi dari Fraksi PDIP, William masih mengganjal penggelembungan anggaran Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).  Interupsi kali ini disambut riuh anggota dewan lainnya yang berujar, "Benar tuh,...benar."

"Kami berharap pengubahan dana tidak dihabiskan karena gak pernah jelaskan gaji TGUPP sampai Rp24 juta per orang," kata William. 

Dua anggota fraksi partai PKB ada Abdul Azis dan Mualif, juga menyampaikan interupsi soal dana hibah untuk ormas yang masih kurang jelas, katanya. "Jika memang belum bisa dijelaskan dan tidak bermanfaat lebih baik (dananya) kembalikan ke masyarakat," kata Azis.

Pimpinan Paripurna, Bang Pras menangkal banjir interupsi tadi. Dia berujar bakal mengkaji lebih lanjut. "Kami akan tetap tampung," jawabnya. (bgs)

Tags :
Rekomendasi