PDIP Temukan Dugaan Kecurangan terhadap Djarot-Sihar

| 19 Jun 2018 18:49
PDIP Temukan Dugaan Kecurangan terhadap Djarot-Sihar
Trimedya Panjaitan bersama cawagub Sumut, Sihar Sitorus. (Istimewa)
Langkat, era.id - Politisi PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, mengungkapkan tim internalnya menemukan dugaan kecurangan yang ditujukan untuk calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Menurut Trimedya, kecurangan dilakukan untuk menggembosi popularitas dan elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut jelang pemungutan suara Pilkada Sumut 2018.

Anggota Komisi III DPR itu menyampaikan, tim internal Djarot-Sihar (Djoss) sudah mendeteksi dugaan kecurangan tersebut. Dia meminta seluruh elemen di Sumut mengawal agar dugaan kecurangan itu tidak sampai mencederai pelaksanaan Pilkada Sumut.

"Kita meminta petugas keamanan menindak tegas pelaku-pelakunya," kata Trimedya, Senin (18/6/2018), di Langkat, Sumatera Utara. 

Trimedya menyampaikan, dugaan kecurangan terhadap Djarot-Sihar yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ditemukan di kawasan Medan dan Deliserdang. Dia menduga ada pihak yang ingin menggembosi elektabilitas Djarot-Sihar yang berdasarkan hasil survei Indo Barometer pada 12 Juni sudah mencapai 37 persen, unggul dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (36,1 persen).

Pria yang menjabat Ketua Bidang Hukum DPP PDIP periode 2010-2015 tersebut menegaskan, dugaan kecurangan yang dilakukan lawan politik terhadap Djarot-Sihar ini tidak boleh disepelekan. Pasalnya, kecurangan pada pilkada dapat memicu konflik dan intimidasi.

Trimedya menyatakan, masyarakat tidak perlu takut menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mempertimbangkan rekam jejak calon pemimpinnya. Dia yakin kepolisian menjamin keamanan masyarakat dan melaporkan apabila menemukan kecurangan. 

"Karena hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian juga sudah memastikan bahwa mereka akan menekan peluang konflik tersebut," katanya.

Baca Juga : Djarot Minta Restu Syech Ali Akbar

Rekomendasi