Hal ini disampaikan Ketua Pemuda Djoss Kota Medan, Indra Mada Ritonga saat melakukan aksi pengumpulan tanda tangan warga untuk mendukung Ustaz Ade Darmawan. Kisah Ustaz Ade ini terbilang unik.
Ustaz Ade adalah orang yang mendesak Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi untuk jujur terkait dugaan umrah fiktif yang dilakukan Edy. Tapi, bukannya didukung, Ustaz Ade malah diintimidasi oleh sejumlah pihak.
"Kejujuran menjadi hal yang mutlak calon pemimpin Sumatera Utara. Kita sudah punya pengalaman gubernur yang tidak jujur. Kita tidak mau hal yang sama terjadi lagi," kata Indra di Lapangan Taman Jalan Kapiten Purba, Perumnas Simalingkar, Rabu (20/6/2018).
Dukungan untuk Ustaz Ade (Foto: Istimewa)
Indra menjelaskan, intimidasi terhadap Ustaz Ade Darmawan merupakan upaya untuk merusak Sumatera Utara dengan membiarkan orang yang tidak jujur untuk memimpin provinsi ini. Karenanya mereka berkomitmen bahwa intimidasi-intimidasi seperti ini harus dilawan dengan satu gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.
"Kami telah mendengar bahwa ustaz Ade itu diancam. Kebetulan saja dia merupakan ustaz yang mendukung Djoss. Seandainya tidak berasal dari pendukung Djoss pun kami akan tetap membela dia, karena dia itu seorang ustaz yang mengajarkan kejujuran. Kita selaku muslim akan membantu agar beliau tetap bersemangat," ujarnya.
Aksi dukungan terhadap Ustaz Ade juga dilakukan di Tugu Pahlawan, Lapangan Merdeka Binjai. Sekitar 50-an warga setempat membubuhkan tanda tangan sebagai simbol dukungan terhadap pemuka agama yang terintimidasi itu.
“Kami tidak ingin ustaz yang ingin mengungkap kebenaran justru diintimidasi. Hati kami sungguh tergugah untuk memberikan dukungan,” ungkap Indra yang juga koordinator aksi ini.
Semakin dekat dengan pelaksanaan pilkada, tensi politik dipastikan akan semakin tinggi. Belajar dari kondisi yang dialami oleh Ustaz Ade, Pemuda Djoss pun menyampaikan harapan agar enggak ada lagi bentuk-bentuk intimidasi ataupun ancaman-ancaman di tengah masyarakat.