Kerugian akibat Kemacetan Rp67 Triliun, Sandiaga Kebut Pembangunan MRT

| 04 Dec 2017 10:22
Kerugian akibat Kemacetan Rp67 Triliun, Sandiaga Kebut Pembangunan MRT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/12/2017).
Jakarta, era.id - Kemacetan di Jakarta semakin parah. Pada Oktober 2017, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan kerugian akibat kemacetan di Jakarta hampir setara dengan APBD Jakarta 2017.

Menaggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji akan mempercepat seluruh pembangunan infrastruktur transportasi di Ibu Kota. Untuk mempercepat pembangunan tersebut, Pemprov DKI akan fokus pada pendanaan dan investasinya.

Sandiaga menjelaskan bahwa Pemprov DKI mengebut pembangunan MRT di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur. Pembangunan MRT di Velodrome menjadi prioritas untuk menyokong perhelatan Asean Games 2018. 

"Semua kami percepat. Investasi kami percepat, gerakan kami percepat, pembangunan infrastruktur kami percepat, pendanaan juga kami percepat. Itu yang akan kami lakukan," kata Sandiaga, di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017). 

Adapun Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa kemacetan di Jakarta semakin parah karena telatnya pembangunan moda transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit (MRT) dan light rapid transit (LRT).

Menurut Bambang, kemacetan di Jakarta mengakibatkan kerugian 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 67,5 triliun per tahun.

Pemprov DKI Jakarta, kata Bambang, telat membangun MRT. Padahal, kajian MRT sudah ada sejak tahun 1990-an.

 

Tags :
Rekomendasi