Tragis, Bocah Kehilangan Ayah, Ibu dan Tante di Tragedi Kembang Api

| 01 Nov 2017 11:30
Tragis, Bocah Kehilangan Ayah, Ibu dan Tante di Tragedi Kembang Api
Alvin (13), bocah yang kehilangan ayah, ibu, dan tante dalam tragedi ledakan kembang api di Kosambi, Tangerang (JAFRIYAL/era.id)
Tangis Alvin pecah saat polisi mengeluarkan peti jenazah Sutrisna dari kamar mayat RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ayah bocah 13 tahun itu menjadi salah satu korban meninggal dunia dari tragedi pabrik kembang api di Kosambi. Kini, Alvin harus menghadapi kenyataan pahit menjadi yatim piatu.

Alvin tak hanya kehilangan ayah. Pelajar kelas dua SMP tersebut juga kehilangan ibu dan tantenya dalam tragedi yang sama. Dika Rohini, Ibu Alvin masih belum teridentifikasi keberadaannya. Keluarga sudah berusaha mencari ke tiga rumah sakit di Tangerang tempat korban selamat dilarikan, namun hasilnya nihil. Tidak ada korban selamat atas nama Rohini. Pihak keluarga sudah ikhlas jika Rohini adalah satu satu dari 49 kantong jenazah di RS Polri.

"Pertama di awal kan kita cari di tiga rumah sakit itu enggak ada data korban selamat keluarga kita. Kita sih kemarin-kemarin masih berharap dia masih hidup. Tapi sudah begini kita sudah pasrah," tutur Darusman (32), paman Alvin, di RS Polri Kramat Jati (31/10/2017).

Duka Alvin tidak sampai di situ. Alvin juga kehilangan tantenya, Siti Almawati (49). Perempuan yang akrab disapa Alma itu diduga meninggal dunia bersama kedua orangtua Alvin. Ketiganya baru bekerja di pabrik tersebut selama satu setengah bulan.

Di mata keponakan dan anak-anaknya, Alma adalah sosok yang ceria dan pekerja keras. Meski sudah paruh baya, Alma masih bekerja untuk menghidupi kebutuhannya sendiri. Alma meninggalkan tiga orang anak, M Robi (32), Wulan (29) dan Tirta (18). Sedangkan Sutrisna dan Rohini meninggalkan dua orang anak, Alvin dan adiknya, Isma yang masih berusia 6 tahun.

"Nah kalau acara kumpul keluarga Sutrisna itu kadang-kadang bercanda sama yang lain. Kalau ibu Alma kita anggapnya orangtua. Jadi kalau kita silaturahmi hari raya kumpulnya di rumah dia," lanjut Darusman.

Polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini, yakni pemilik pabrik Indra Liyono, Direktur Operasional Andri Hartanto dan tukang las Subarna Ega. Penyebab ledakan berasal dari pengelasan yang dilakukan Subarna Ega.

Percikan las menyambar bahan-bahan kembang api sehingga menimbulkan kebakaran. Hingga hari ini (31/10/2017), korban tewas tercatat 49 orang, 28 di antaranya sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara 21 jenazah lainnya sedang proses identifikasi.

Tags :
Rekomendasi