PDIP Temukan Money Politic Pilbup Banyumas

| 26 Jun 2018 18:10
PDIP  Temukan <i>Money Politic</i> Pilbup Banyumas
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru, mengatakan semua pihak harus menjaga suasana dingin setelah sejumlah anggota ormas mendatangi Kantor PDIP Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (26/6/2018). Pria yang akrab disapa Gus Falah itu menyampaikan, penyerangan itu tidak terkait bisyaroh atau tradisi pengajian yang dilakukan kiai bersama warga setempat.

“Ini enggak ada kaitannya dengan bisyaroh dan tahlil atau pengajian apapun. ini murni soal money politic, satgas anti money politic menangkap seseorang yang melakukan money politic,” kata Gus Falah, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa sore.

Dia menyampaikan, semua anggota Banser dan ormas lain yang turut mendatangi Kantor PDIP Banyumas harus dapat menahan diri dan tidak terpancing pihak yang ingin memperkeruh suasana.

“Jangan terpancing, jaga suasana kondusif. ini tidak ada kaitannya dengan pengajian, ini yang ditangkap karena money politic,” ungkap Gus Falah.

Dihubungi terpisah, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, Febrian Nugroho menyampaikan, anggota sejumlah ormas mendatangi Kantor PDIP Banyumas karena ada kesalahan informasi. Setelah dilakukan pertemuan, diketahui masalah sebenarnya adalah penangkapan pelaku money politic di Kecamatan Sumbang oleh Satgas Anti Money Politic, pada Senin (25/6/2018).

Setelah ditelusuri, pihak yang membagikan uang mengaku mendapatkan uang tersebut dari istri Mardjoko. Mardjoko adalah calon bupati Banyumas yang diusung Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra, PPP, PKS, dan PKB. 

“Jadi enggak ada penyerangan, ini salah komunikasi. Praktik money politic sudah kita laporkan ke Panwaslu dan akan diproses,” ucap Febri.

Baca Juga: Jangan Terjebak Politik Uang

Febri menyampaikan, perwakilan DPC PDIP dan Banser sudah menyatakan tidak ada masalah saat mediasi dengan perwakilan Polres Banyumas. Saat ini, kata Febri, Kantor DPC PDIP Banyumas sudah kembali normal.

“Jadi ini soal money politic terkait pilbup, bukan dengan ormas atau pengajian,” ungkap Febri.

Tags : pilkada 2018
Rekomendasi