Cara Penularan HIV AIDS dan Pengobatan yang Paling Manjur
ERA.id - HIV AIDS dalam beberapa dekade ini masih menjadi “dewanya virus” atau belum ada vaksin yang mampu mengatasi persebarannya. Dengan demikian, tidak ada cara lain selain melakukan pencegahan cara penularan HIV AIDS, apa saja? Yuk simak selengkapnya.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sistem pertahanan alami tubuh. Tanpa sistem kekebalan yang kuat, tubuh akan kesulitan melawan penyakit. Baik virus maupun infeksi yang ditimbulkannya disebut HIV.
Sel darah putih adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. HIV menginfeksi dan menghancurkan sel darah putih tertentu yang disebut sel CD4+. Jika terlalu banyak sel CD4+ yang dihancurkan, tubuh tidak dapat lagi mempertahankan diri terhadap infeksi.
Perbedaan HIV dan AIDS
Tahap terakhir dari infeksi HIV adalah AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Orang dengan AIDS memiliki jumlah sel CD4+ yang rendah. Mereka juga akan mendapatkan infeksi atau kanker yang jarang terjadi pada orang sehat. Hal tersebut tentu bisa mematikan.
Jenis-Jenis HIV
- HIV-1, yang menyebabkan hampir semua kasus AIDS di seluruh dunia.
- HIV-2, yang menyebabkan penyakit seperti AIDS.
Perlu diketahui, apabila Anda memiliki HIV tidak berarti menderita AIDS. Tanpa pengobatan sekalipun, HIV membutuhkan waktu untuk berkembang menjadi AIDS biasanya 10 hingga 12 tahun. Dengan pengobatan banyak orang dengan HIV dapat hidup lebih lama dan aktif.
Berbagai Cara Penularan HIV AIDS
Hubungan Seks
Virus HIV paling sering menyebar melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui lapisan vagina, vulva, penis, rektum, atau mulut saat melakukan aktivitas seksual.
Kontaminasi darah
HIV juga dapat menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Namun, risiko tertular HIV dari transfusi darah sangat rendah.
Jarum
HIV sering menyebar dengan berbagi jarum suntik, alat suntik, atau peralatan penggunaan narkoba dengan seseorang yang terinfeksi virus. Meskipun demikian, penularan dari pasien ke petugas kesehatan, atau sebaliknya melalui tusukan yang tidak disengaja dengan jarum yang terkontaminasi atau peralatan medis lainnya, jarang terjadi.
Ibu-bayi
HIV juga dapat menyebar ke bayi yang lahir, atau disusui oleh seorang ibu yang terinfeksi virus.
Mitos-Mitos soal HIV/AIDS
Selain cara penularan virus HIV AIDS di atas, hingga sekarang masih banyak orang paranoid dan takut dengan keberadaan pasien HIV. Hal tersebut memunculkan beberapa mitos penularan virus ganas tersebut.
Adapun HIV/AIDS tidak dapat ditularkan melalui:
- Air liur
- Keringat
- Air mata
- Kontak biasa, seperti berbagi peralatan makan, handuk, dan tempat tidur
- Kolam renang
- Telepon
- Kursi toilet
- Gigitan serangga (seperti nyamuk)
Pengobatan HIV AIDS
Hingga saat ini, pengobatan yang paling efektif untuk HIV adalah terapi antiretroviral (ART). Terapi ini adalah kombinasi dari beberapa obat yang bertujuan untuk mengontrol jumlah virus dalam tubuh.
Obat antiretroviral memperlambat laju pertumbuhan virus. Pasien yang mengambil obat-obatan ini dapat mengurangi jumlah virus dalam tubuh dan membantu mereka tetap sehat.
Setelah pasien memulai perawatan, penting untuk meminum obat persis seperti yang dianjurkan oleh dokter Anda. Namun ketika pengobatan tidak berhasil, seringkali karena virus HIV telah menjadi kebal terhadap obat tersebut. Hal tersebut dapat terjadi jika pasien tidak minum obat dengan benar.
Selain cara penularan HIV AIDS, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…