Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Korsleting Listrik untuk Hindari Kebakaran
ERA.id - Beberapa waktu lalu, Ruangan Staf Subdit Tipikor di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut terbakar. Kejadian ini disebabkan oleh korsleting listrik atau hubungan arus pendek dari pendingin ruangan (AC).
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi. Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan kamera pengawas (CCTV), api muncul pertama kali dari korsleting pada arus listrik AC.
"Dari monitoring CCTV, api berasal dari korsleting atau arus pendek yang berasal dari aliran listrik pada pendingin ruangan atau AC," jelas Hadi, Jumat, 26 Agustus.
Menurut penuturan Hadi, insiden tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Selain itu, si jago merah juga tidak membakar berkas-berkas yang ada di dalam ruangan seluas 2x3 meter tersebut.
"Alhamdulillah, tidak ada korban terkait peristiwa ini. Tidak ada kerugian, berkas-berkas lain juga aman. Hanya Ruangan Staf Tipikor itu aja tidak ke mana-mana," terangnya.
Pengertian dan Penyebab Korsleting Listrik
Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa korsleting listrik bisa menyebabkan hal yang berbahaya. Beruntung, tidak ada korban nyawa dan kerugian terkait data (berkas) dalam kejadian itu. Kita harus selalu berhati-hati agar hal tersebut tidak kita alami.
Pengetahuan mengenai korsleting listrik, termasuk cara mencegah dan penyebnya, perlu dipahami. Korsleting listrik—atau konslet bagi orang awam—adalah istilah untuk arus pendek listrik. Ini terjadi akibat aliran listrik menyimpang dari garis kabel yang terpasang. Hal tersebut menyebabkan aliran arus listrik melalui jaringan yang lebih pendek dari seharusnya.
Secara teknis, penyebab korsleting adalah terputusnya arus listrik. Terjadi tabrakan antara arus listrik positif dan arus listrik negatif sehingga terjadilah korsleting.
Hal tersebut bisa terjadi berkaitan dengan beberapa hal. Umumnya, disebabkan oleh ketidakberesan perangkat, misalnya terkait kabel dan stop kontak. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan korsleting listrik.
1. Penyambungan kabel tidak sempurna
Kabel yang disambung dengan tidak sempurna berisiko tinggi memicu korsleting listrik. Jika penyambungan kabel tidak rapi dan isolator pada kabel tidak rapat, arus listrik bisa keluar jalur dan menyebabkan arus pendek.
2. Stop kontak kendur
Kualitas stop kontak yang sudah tidak stabil dan tidak kokoh sudah tidak terlalu bagus. Stop kontak yang kendur bisa menimbulkan percikan api yang memicu korsleting listrik.
3. Kualitas perangkat listrik rendah
Perangkat listrik berkualitas rendah atau yang tidak sesuai standar keamanan bisa meningkatkan risiko korsleting listrik. Itu karena komponen penyusunnya mudah rusak. Oleh sebab itu, sebelum membeli produk, pastikan sudah berlogo SNI atau memang benar-benar terjamin kualitasnya.
4. Suhu tinggi
Perangkat listrik yang terpapar suhu yang terlalu tinggi atau berada di dekat sumber panas seperti api, korsleting rawan terjadi. Oleh sebab itu, pastikan perangkat listrik tidak ada di dekat sumber panas.
5. Kabel tidak sesuai
Kabel yang digunakan harus sesuai kapasitas atau peruntukannya. Maksundya, jika Anda butuh listrik bertegangan cukup tinggi, pastikan kapasitas kabel yang digunakan sesuai dan tidak berada di bawah tegangan yang Anda gunakan.
6. Stop Kontak yang Kelebihan Muatan
Stop kontak berbentuk T tidak jarang menjadi pemicu terjadinya korsleting jika penggunaannya serampangan. Salah satu penyebabnya adalah stop kontak yang kelebihan muatan.
Jika terlalu banyak kabel yang tertancap di stop kontak dan menumpuk, hal tersebut bisa menghasilkan panas. Suhu tinggi tersebut berasal dari arus listrik yang terakumulasi. Korsleting listrik pun bisa terjadi.
7. Stop Kontak Basah
Air merupakan zat yang bisa menghantarkan listrik atau konduktor. Jika perangkat listrik terkena air, korsleting listrik rawan terjadi.
Cara Mencegah Korsleting Listrik
Dikutip Era dari damkar.bandaacehkota.go.id, ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah korsleting terjadi. Berikut ini adalah rinciannya.
- Tidak mengotak-atik atau menyambungkan langsung (bypass) peralatan pengaman, baik sekring maupun mini circuit breaker (MCB).
- Tidak menumpuk steker berlebihan sebab bisa menimbulkan panas yang berlebih dan bisa memicu kebakaran.
- Menggunakan peralatan listrik berkualitas (berlambang SNI atau LMK). Sebaiknya Anda tidak tergoda oleh rayuan harga murah, tetapi kualitasnya rendah.
- Tidak membiarkan tusuk kontak peralatan listirk, misalnya TV, menetap pada stop kontak dalam waktu lama.
- Hindari penggunaan tusuk kontak yang terlalu longgar.
- Menyerahkan urusan pemasangan baru atau penambahan instalasi listrik di rumah atau bangunan kepada instalatir resmi.
- Memeriksa instalasi listrik secara berkala, kurang lebih setelah 10 tahun, kemudian 5 tahun.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami terkait korsleting listrik. Hal-hal sepele bisa menyebabkan bahaya yang besar, apalagi jika tidak mengetahui hal tersebut.