Kesalahan Fatal PT LIB dan Panpel dalam Tragedi Kanjuruhan

ERA.id - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap kesalahan fatal PT Liga Indonesia Baru dan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Arema vs Persebaya dalam tragedi Kanjuruhan.

Kata Listyo, PT LIB selaku penyelenggara kompetisi sepak bola di Indonesia, tidak memverivikasi kelayakan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada musim 2022/2023.

Uniknya, PT LIB malah memakai hasil verifikasi yang sudah usang, yakni pada tahun 2020. Padahal verifikasi penting untuk keselamatan penonton. Semuanya diungkap Listyo dalam jumpa pers di Mapolresta Malang Kota, Jawa Timur, Kamis malam kemarin.

Kemudian, ditemukan fakta bahwa penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan pada malam pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya mencapai 42 ribu orang.

Panitia penyelenggara juga tidak menyiapkan rencana darurat untuk menangani situasi khusus.

"Pada saat kita dalami, dari panitia penyelenggara tidak menyiapkan rencana darurat untuk menangani situasi khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Regulasi Keselamatan Keamanan PSSI Tahun 2021," ujarnya.

Kapolri menambahkan kelalaian tersebut menimbulkan konsekuensi pertanggungjawaban. Atas dasar peristiwa dan pendalaman maka tim investigasi melakukan dua proses sekaligus, yakni pemeriksaan pidana dan internal anggota Polri yang menembakkan gas air mata.

"Tim melakukan dua proses sekaligus, yaitu proses terkait pemeriksaan pidana dan internal terhadap anggota Polri yang melakukan penembakan gas air mata," ujarnya.

Sebelumnya, PT LIB juga menolak permintaan Polres Malang untuk memajukan jadwal pertandingan antara Arema FC lawan Persebaya dari sebelumnya pukul 20.00 menjadi pukul 15.30 WIB dengan mempertimbangkan alasan keamanan.

Permintaan tersebut ditolak oleh PT LIB dengan alasan, jika waktu pertandingan digeser atau dimajukan, maka akan ada sejumlah konsekuensi yang harus ditanggung, seperti adanya pembayaran ganti rugi.

Pertandingan tersebut akhirnya tetap digelar pada pukul 20.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, usai pertandingan yang dimenangkan oleh Persebaya, sejumlah suporter tuan rumah masuk ke area lapangan yang kemudian memicu terjadinya kerusuhan.