Pola Asuh Permisif pada Anak, Baik atau Buruk?
ERA.id - Pola asuh permisif pada anak cenderung membuat orang tua tidak menuntut. Anak-anak tidak memiliki banyak tanggung jawab dan diizinkan untuk mengatur perilaku mereka dan sebagian besar pilihan mereka.
Ketika orang tua bersikap permisif, mereka melihat anak mereka sebagai setara dengan mereka daripada memposisikan anak-anak dari orang tua. Pemberian hadiah dan suap adalah alat pengasuhan utama mereka tidak dengan batasan dan harapan.
Pola asuh ini memiliki sedikit tuntutan, sehingga orang tua mengalami kesulitan untuk mengatakan "tidak" karena mereka menghindari penegasan otoritas dan konfrontasi. Selain itu, orang tua juga menghindari hukuman setiap saat.
Dilansir dari laman resmi Michigan State University, berikut ini beberapa poin penting pola asuh permisif.
Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
● Orang tua bersikap mengasuh dan hangat, tetapi enggan memaksakan batasan.
● Menolak gagasan menjaga anak-anak mereka di bawah kendali.
● Mirip dengan gaya otoritatif, orang tua secara emosional mendukung dan responsif terhadap anak-anak mereka.
● Orang tua yang permisif tidak menuntut. Anak-anak tidak memiliki banyak tanggung jawab dan diizinkan untuk mengatur perilaku mereka dan sebagian besar pilihan mereka.
● Studi telah menemukan hubungan antara pola asuh permisif dan peningkatan penggunaan alkohol di kalangan remaja serta tingkat pelanggaran sekolah yang lebih tinggi dan tingkat prestasi akademik yang lebih rendah.
● Waktu layar dan camilan tidak dipantau dalam keluarga dengan pola asuh jenis ini. Efeknya hal tersebut dapat menyebabkan risiko obesitas dan biasanya menonton televisi empat jam per hari.
Efek Samping Negatif Pola Asuh Permisif
● Anak-anak tidak dituntut untuk memiliki tata krama yang baik atau bertanggung jawab di sekitar rumah.
● Anak biasanya memiliki banyak kebebasan dalam hal waktu tidur, pekerjaan rumah, waktu makan dan menonton televisi.
● Anak-anak membuat keputusan sendiri tanpa masukan dari orang tua atau pengasuh.
● Anak-anak impulsif, agresif, dan kurang mandiri serta tidak memiliki tanggung jawab pribadi (terutama karena kurangnya batasan). Mereka dapat memiliki gejala kecemasan dan depresi.
● Sementara anak-anak dari keluarga ini cenderung memiliki harga diri yang tinggi dan keterampilan sosial yang baik, mereka juga menuntut dan egois.
● Mirip dengan anak-anak yang dibesarkan di bawah gaya pengasuhan yang terlalu protektif, anak-anak ini sangat mungkin mencari pujian dan nilai harga diri mereka dari teman sebaya dan orang asing (eksternal), dan juga diri mereka sendiri (internal) yang bisa sangat berbahaya.
Tips Mengasuh Anak dengan Pola Permisif
● Buat daftar aturan rumah tangga dan harapan perilaku.
● Putuskan apa yang akan terjadi jika aturan tidak diikuti sebelumnya. Bekerja dengan anak Anda untuk mengembangkan konsekuensi akan membuat mereka bertanggung jawab.
● Ajari anak Anda bahwa untuk setiap perbuatan baik, mereka akan diizinkan untuk memilih aktivitas waktu luang apa yang ingin mereka lakukan. Misalnya, 30 menit waktu televisi untuk mencuci pakaian atau meletakkan piring di mesin pencuci piring.
● Membiasakan Melaksanakan Tugas. Meskipun mungkin sulit pada awalnya untuk menetapkan batasan dan aturan, pada akhirnya mereka akan belajar bahwa Anda serius dan akan merasa aman dalam keluarga yang cukup peduli untuk memiliki batasan agar mereka tetap aman.
● Untuk pilihan pengasuhan yang lebih baik, pelajari lebih lanjut tentang gaya pengasuhan tipe otoritatif yang memungkinkan anak-anak menjadi pemikir mandiri, mengatur emosi mereka sendiri, dan sukses serta bahagia.
Tipe-Tipe Orang Tua
● Orang tua yang otoriter adalah jenis yang cenderung merendahkan anak dan mengabaikan sudut pandang anak.
● Orang tua yang berwibawa adalah ibu atau ayah yang menetapkan batasan yang ditentukan dengan hati-hati untuk anak-anak, serta orang tua yang menjadi panutan yang baik dan memuji anak-anak atas usaha mereka.
● Orang tua yang permisif adalah orang tua yang takut untuk membatasi anak-anak atau percaya bahwa seorang anak harus jujur pada kodratnya sendiri.
● Orang tua yang terlalu protektif adalah orang tua yang ingin melindungi anak-anaknya dari bahaya, sakit hati dan rasa sakit, ketidakbahagiaan, pengalaman buruk dan penolakan, perasaan terluka, kegagalan dan kekecewaan.
Selain pola asuh permisif, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…