Larut Dengan Euforia Kemenangan Argentina, Shakira Sindir Kembali Kasus Amir Nasr-Azadani: Ada Sesama Pemain Terancam Hukuman Mati

ERA.id - Penyanyi di Piala Dunia 2010, Shakira, menanggapi euforia para penggemar yang merayakan kemenangan timnas Argentina di Piala Dunia 2022. Dia mengingatkan untuk tetap mendukung dan mengikuti perkembangan kasus pemain bola Amir Nasr, yang terancam hukuman mati.

Penyanyi asal Kolombia itu mengambil kesempatan saat final Piala Dunia, Minggu, (18/12/2022) untuk menyoroti pesepak bola Iran, Amir Nasr-Azadani. Nasr-Azadani akan menghadapi eksekusi mati akibat mengungkapkan dukunganya bagi kaum perempuan di tengah kerusuhan negara Iran.

"Hari ini di final Piala Dunia, saya hanya berharap para pemain di lapangan dan seluruh dunia mengingat bahwa ada seorang pria dan sesama pesepak bola bernama Amir Nasr, akan di hukuman mati, hanya karena berbicara mendukung hak-hak perempuan," tulis Shakira di Twitter, (20/12/2022).

Shakira berharap agar para penggemar menyisihkan waktunya untuk mendoakan keselamatan Amir.

"Saya berharap ada lebih dari satu menit hening di hati kita untuk mengingat apa yang penting dan lebih dari satu suara yang bersatu berteriak untuk apa yang adil," tutupnya.

Menurut Newsweek, Amir Nasr yang berusia 26 tahun, ikut berpartisipasi dalam demonstrasi untuk mendukung hak-hak perempuan. Aksi protes ini terjadi pada 16 September, yang menyebabkan kematian tiga petugas keamanan.

Hal itu ini dipicu setelah kematian seorang perempuan keturunan Iran, Mahsa Amini. Dia meninggal dalam tahanan setelah ditahan karena diduga tidak mengikuti hukum berpakaian Islam.

Melihat demonstras yang merenggut nyawa petugas, sistem peradilan Republik Islam berencana untuk menggantung Amir Nasr dan dua terdakwa lain. Keluarga Amir juga mendapat ancaman berulang kali akibat aksi protes tersebut.

Bulan November, pemain sepak bola itu ditangkap oleh otoritas Iran. Kini dia sedang menghadapi tuduhan yang berbunyi "berperang melawan hukum Tuhan". Serikat pesepak bola dunia, FIFPRO, menolak keras atas hukuman mati yang menimpa Amir.

"FIFPRO terkejut dan muak dengan laporan bahwa pesepakbola profesional Amir Nasr-Azadani menghadapi eksekusi di Iran setelah mengampanyekan hak-hak perempuan dan kebebasan dasar di negaranya. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Amir dan menyerukan agar hukumannya segera dicabut," tulis di akun Twitter resmi.