Kenali Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik, Penyebab, serta Gejalanya

ERA.id - Perbedaan gagal ginjal akut dan kronik perlu dipahami oleh masyarakat. Pemahalan ini merupakan hal yang penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesalahan pemberian tindakan penanganan.

Sebelum membahas kedua jenis penyakit tersebut, perlu diketahui bahwa gagal ginjal merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal secara drastis sehingga zat beracun, produk limbah, dan kelebihan cairan tidak bisa dikeluarkan tubuh melalui urine.

Ini merupakan kondisiyang berbahaya, apalagi ginjal menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Untuk memahami lebih jauh mengenai gagal ginjal, simak penjelasan berikut yang dikutip Era dari klikdokter.

Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Ilustrasi batu ginjal (unsplash)

1. Lama waktu

Gangguan ginjal akut merupakan penurunan fungsi ginjal drastis dan mendadak. Secara umum, hal yang menjadi penanda dari kondisi ini adalah berkurangnya produksi urine atau bahkan tidak memproduksi. Akibat lain dari gangguan ginjal akut adalah peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau urea nitrogen darah (BUN).

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2020 menunjukkan bahwa gagal ginjal akut lebih banyak dialami oleh orang dewasa muda dan anak berusia di bawah 5 tahun yang mengidap penyakit bawaan (komorbid), misalnya hipertensi dan sindrom nefrotik. Sindrom nefrotik adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan peningkatan kadar protein dalam urine.

Di sisi lain, gagal ginjal kronis adalah gangguan pada struktur serta fungsi ginjal selama lebih dari tiga bulan. Gangguan keseahtan ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, menurut data Kemenkes dan Pernefri, gagal ginjal kronis lebih banyak menyerang lansia di atas 75 tahun. Risiko gagal ginjal kronis seseorang semakin tinggi saat usianya lebih dari 35 tahun.

Berdasarkan pedoman Journal of The International Society of Nephrology, orang mengalami gagal ginjal kronis jika memiliki masalah ginjal selama kurang lebih tiga bulan dan terdapat beberapa tanda kerusakan ginjal berikut ini.

-      Memiliki nilai albumin excretion rate (AER) ≥ 30 mg/24 jam

-      Memiliki nilai rasio albumin-kreatinin atau albumin to creatinine ratio (ACR) ≥ 30 mg/g [≥ 3 mg/mmol]

-      Terdapat kelainan sedimen urine, yaitu unsur-unsur yang tidak larut di dalam urine

-      Gangguan elektrolit dan hal lain yang disebabkan oleh gangguan pada tubulus ginjal

-      Kelainan pada fungsi sel-sel tubuh

-      Gangguan struktural yang ditemukan dengan pencitraan

-      Riwayat transplantasi ginjal

-      Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/min/1.73 m2

2. Penyebab

·         Penyebab Gagal Ginjal Akut

Biasanya, penyabab dari gagal ginjal akut adalah perdarahan hebat akibat cedera atau operasi. Terdapat beberapa hal yang bisa memicu terjadinya gagal ginjal akut, berikut adalah rinciannya.

-      Infeksi berat

-      Peradangan ginjal

-      Gangguan jantung

-      Efek samping obat, misalnya obat TBC, obat antiinflamasi nonsteroid, dan antibiotik tertentu, seperti vancomycin dan quinolone

-      Batu saluran kencing

-      Benign prostate hyperplasia

-      Penyempitan ureter dan uretra

·         Penyebab Gagal Ginjal Kronis

Faktor dan penyebab dari peningkatan risiko gagal ginjal kronis adalah penyakit yang berlangsung dalam waktu yang lama. Berikut adalah beberapa penyakit kronis yang bisa meningkatkan risiko gagal ginjal kronis.

-      Glomerulonephritis kronis: peradangan saluran kecil di ginjal (glomeruli)

-      Hipertensi

-      Diabetes

-      Penyumbatan saluran kemih, akibat ada “batu” atau jaringan ikat pada saluran kencing

-      Kanker yang menyebar ke ginjal

3. Gejala

Gejala gagal ginjal akut dan kronis cukup mirip. Hal yang membedakan keduanya adalah waktu atau kecepatan munculnya gejala-gejala.

·         Gejala Gagal Ginjal Akut

-      Kurangnya produksi air kencing < 400 ml/ hari dalam waktu 1—7 hari

-      Kelelahan ekstrem secara mendadak

-      Penurunan tekanan darah

-      Muncul tanda-tanda dehidrasi

·         Gejala Gagal Ginjal Kronis

-      Secara umum terjadi minimal tiga bulan, berupa penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan

-      Bengkak pada kaki dan tangan

-      Sesak napas dan mudah lelah

-      Tekanan darah tinggi

Itulah berbagai perbedaan gagal ginjal akut dan kronik. Sebelum kedua jenis penyakit tersebut terjadi, kesehatan ginjal sebaiknya selalu dijaga sejak saat ini.