Picu Gempa Turki, Mari Mengenal Lempeng Anatolia yang Punya Pergerakan Independen
ERA.id - Gempa besar yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin, 2 Februari 2023 tidak terlepas dari aktivitas Lempeng Anatolia. Sebagian dari Anda mungkin belum mengenal Lempeng Anatolia.
Lempeng inilah yang menjadikan Turki sebagai salah satu negara yang rawan mengalami gempa bumi. Untuk mengenal lebih jauh mengenai Lempeng Anatolia, simak penjelasan berikut ini.
Mengenal Lempeng Anatolia Penyebab Gempa Turki
Lempeng Anatolia merupakan bagian dari sistem aktivitas tektonik yang kompleks serta aktif. Keaktifan tidak hanya pada lempengan tersebut, tetapi juga bisa berdampak terhadap lempeng di sekitarnya.
Lempeng Anatolia juga punya peran penting terhadap proses geologis negara-negara yang ada di atasnya, seperti pembentukan sejumlah pegunungan dan sesar. Lempeng ini juga membentuk lapisan kulit bumi.
Lempeng Anatolia bergerak secara lambat dan berpengaruh terhadap permukaan bumi dengan terjadinya aktivitas seismik. Beberapa contoh dari aktivitas seismik tersebut adalah gempa dan aktivitas vulkanik.
Sejumlah negara ada di atas Lempeng Anatolia, termasuk sebagian wilayah Turki dan Suriah. Di Lempeng Anatolia wilayah Turki, terdapat dua patahan utama, yaitu patahan Anatolia Utara dan patahan Antolia Timur.
Patahan Anatolia Utara membujur dari barat ke timur di Turki, sedangkan patahan Anatolia Timur berada di bagian tenggara Turki. Patahan inilah yang diduga menjadi penyebab gempa dahsyat di Turki beberapa waktu lalu.
Patahan Anatolia Timur menjadi tahap akhir benturan antara dataran Eurasia dan Arabia yang terjadi pada akhir pertengahan era Miocene—sekitar 16 hingga 20 juta tahun lalu.
Patahan Anatolia Timur berupa patahan celah lurus. Lempeng batuan yang bergerak berlawanan dengan garis vertikal patahannya menyebabkan tekanan. Akibatnya, lempeng bergerak horizontal tan terjadilah gempa bumi.
Beberapa lempeng yang berbatasan dengan Lempeng Anatolia antara lain Lempeng Eurasia, Lempeng Afrika, Lempeng Arab, dan Lempeng Laut Aegean. Kawasan tersebut dikenal pula sebagai wilayah North-Anatolian Transform Fault atau Sesar Anatolia Utara, yaitu patahan strike-slip lateral-kanan aktif di patahan Anatolia utara yang terbentang di sepanjang Lempeng Eurasia dan Lempeng Anatolia. Posisi ini memicu aktivitas kegempaan yang terus terjadi.
Keunikan Lempeng Anatolia
Dikutip Era dari situs web University of Arizona, lempeng Anatolia merupakan salah satu topik geosains yang masih diteliti. Hal tersebut disebabkan oleh pergerakan Lempeng Anatolia yang independen. Selain itu, Lempeng Anatolia menjadi yang paling aktif secara seismik di dunia akibat interaksi beberapa lempeng yang ada di sekitar Anatolia.
Lempeng Anatolia terbentuk pada 34 juta tahun lalu (Oligosen). Fakta petrologi yang berhubungan dengan bebatuan ditemukan oleh geolog Turki. Lempeng ini juga terbentuk melalui terjadinya ofiolit atau penggalan kerak samudra dan lapisan mantel bawah yang persebarannya cukup luas dan terbentuk melalui obduksi Samudra Tethyan Trias.
Untuk diketahui, Turki termasuk negara yang sering diguncang gempa. Ahli berpendapat, rata-rata negara tersebut mengalami gempa bumi kurang dari 20 kali dengan magnitudo lebih dari 7,0 dalam satu tahun. Sementara, gempa bumi yang melanda beberapa waktu lalu merupakan gempa yang sangat dahsyat yang tercatat terjadi di negara tersebut.