Apakah Aligner Aman untuk Gigi? Simak Penjelasan Berikut
ERA.id - Beberapa orang ingin merapikan susunan gigi yang berantakan, tetapi enggan menggunakan kawat gigi. Aligner gigi menjadi opsi yang bisa digunakan. Namun, apakah aligner aman untuk gigi?
Sebelum memilih menggunakan aligner gigi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu alat ini, termasuk keunggulan dan kelemahannya. Dengan demikian, Anda bisa membuat keputusan dengan tepat.
Apa Itu Aligner Gigi?
Aligner gigi adalah alat yang bisa memiliki fungsi seperti kawat gigi atau behel, yaitu mengembalikan atau merapikan susunan gigi ke lengkungan yang sesuai. Aligner terbuat dari plastik transparan yang punya bentuk sesuai susunan gigi Anda. Jadi, susunan gigi akan dibuat sama seperti cetakan tersebut.
Kemungkinan, Anda perlu menggunakan satu set aligner untuk gigi atas dan bawah karena alat ini dibuat berdasarkan susunan gigi. Jumlah aligner yang digunakan juga bervariasi sesuai kebutuhan masing-masing pasien.
Cara kerja aligner gigi adalah menggeser posisi gigi sedikit demi sedikit sampai susunan gigi mengikuti susunan yang diharapkan. Saat pertama kali menggunakan alat ini, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman akibat tekanan yang diberikan.
Itu adalah hal yang wajar terjadi. Anda akan terbiasa seiring berjalannya waktu pemakaian. Saat susunan gigi telah sesuai bentuk aligner pertama, Anda perlu menggantinya dengan aligner kedua dan seterusnya.
Penggantian aligner dilakukan hingga susunan gigi Anda sesuai dengan susunan yang diharapkan. Jumlah aligner gigi yang dibutuhkan akan ditentukan oleh dokter yang menangani Anda.
Keunggulan Aligner Gigi
1. Bisa dilepas
Behel mengharuskan Anda menggunakannya sepanjang waktu. Sementara, bisa Anda lepas saat perlu dilepas misalnya saat makan. Meski demikian, Anda disarankan untuk tidak terlalu sering melepas alat ini.
Melepas dan memasang aligner bisa berpengaruh terhadap kinerja dari alat tersebut. Anda juga perlu rajin membersihkan aligner agar tidak menjadi sarang bakteri.
2. Tidak mencolok
Penampilan Anda bisa tampak berbeda saat menggunakan behel atau kawat gigi. Sementara, penggunakan aligner tidak membuat penampilan Anda tampak mencolok karena bening.
3. Minim iritasi
Luka bisa terjadi saat ada gesekan antara kawat gigi dengan gusi. Hal tersebut tidak terjadi saat Anda menggunakan aligner karena alat ini terbuat dari plastik yang lentur dan halus.
Kelemahan Aligner Gigi
Kondisi tertentu tidak memungkinkan penggunaan aligner gigi sebagai pengganti behel. Dikutip Era.id dari American Cosmetic Dentistry, inilah beberapa kondisi gigi yang tidak bisa diatasi dengan aligner gigi.
· Gigi terlalu rapat.
· Gigi renggang lebih dari 5 mm.
· Kemiringan gigi lebih dari 45 derajat.
· Gigi keluar dari alveolus.
· Posisi rotasi gigi geraham lebih dari 20 derajat.
· Gigi yang telah dirawat dengan crown dan dental brigdes.
Sebelum menggunakan alat ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda tahu perawatan yang sesuai dengan kondisi gigi Anda.
Apakah Aligner Aman untuk Gigi? Ini Efek Sampingnya
Pada kasus tertentu, aligner gigi bisa menimbulkan beberapa efek samping. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi.
1. Sulit bernapas
Aligner gigi mungkin agak mengganggu pernapasan pada awal pemakaian. Setelah beberapa hari penggunaan, Anda akan mulai terbiasa. Namun, jika Anda masih saja merasa tidak nyaman, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
2. Sakit tenggorokan
Tak lama setelah menggunakan alat ini, Anda bisa merasa sakit pada area tenggorokan. Hal tersebut menyebabkan sedikit rasa nyeri saat Anda menelan. Namun, efek samping ini termasuk sangat jarang terjadi.
3. Nyeri gusi
Nyeri pada gusi bisa terjadi saat pemakaian pertama aligner gigi. Ini termasuk efek yang cukup wajar. Namun, jika nyeri tak kunjung hilang, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Pemakaian alat ini dalam jangka panjang berpengaruh terhadap kesehatan gusi. Beberapa hal yang bisa terjadi adalah peradangan gusi atau gingivitis. Selain tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut, Anda perlu rutin konsultasi dengan dokter.