Mimpi Basah saat Puasa Ramadhan, Apa Saja yang Harus Dilakukan?
ERA.id - Mimpi basah adalah pengalaman orgasme yang biasanya terjadi pada laki-laki saat tidur dan terkadang disertai dengan mimpi erotis. Lantas apakah mimpi basah saat puasa ramadhan membatalkan ibadah?
Perlu diketahui, fenomena mimpi basah biasanya terkait dengan aktivitas seksual dan produksi sperma pada laki-laki, dan terjadi secara alami selama masa pubertas dan dewasa awal.
Hukum Mimpi Basah saat Puasa Ramadhan
Sementara itu, Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, di mana mereka berpuasa dari fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan kepada Allah. Selama bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan seksual dari fajar hingga waktu berbuka puasa.
Dilansir dari NU Online, terkait keluarnya sperma ketika puasa, Syekh Nawawi menjelaskannya dalam kitab Nihayatuz Zain.
Keluarnya sperma akibat onani saat berpuasa dinyatakan batal puasa, apabila air mani keluar karena ada persentuhan atau kontak langsung antara kulit sebagai indera perasa dengan suatu barang lain.
Batalnya puasa akibat keluar air mani bisa diakibatkan oleh berciuman, menggenggam tangan, atau alat kelamin yang menempel hingga keluar air mani. Hal-hal tersebut adalah yang dapat membatalkan puasa.
Akan tetapi, apabila proses keluarnya air mani tidak sengaja atau terjadi dengan sendirinya (tanpa ada keinginan dan proses persentuhan langsung) maka puasanya dinyatakan tidak batal.
Sementara itu, ulama besar Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ali Jum’ah juga menjelaskan mimpi basah di siang hari bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa seseorang.
“Puasanya diteruskan sampai waktu Magrib, dan dia tidak berkewajiban membayar utang puasa,” jelas Syekh Jum’ah pada buku Syekh Ali Jum’ah Menjawab 99 Soal Keislaman.
Syekh Jum’ah juga berpendapat (mengutip sebuah hadist Nabi Muhammad) bahwa orang yang sedang tidur tidak terkena khitab (aturan) Allah, sebagaimana anak kecil dan orang gila atau masuk golongan tidak syarat wajib puasa.
“Orang berpuasa yang mengalami mimpi basah ketika tidur siang tidak berdosa,” jelasnya.
Dengan demikian, mimpi basah ketika sedang berpuasa adalah contoh penyebab air mani keluar secara tidak sengaja dan tidak membatalkan puasa.
Secara umum, mimpi basah dianggap sebagai hal yang tidak disengaja dan di luar kendali seseorang.
Namun, dalam konteks berpuasa selama Ramadhan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadinya mimpi basah, seperti menjaga pikiran dan tubuh tetap sibuk dengan kegiatan yang positif, menghindari makanan atau minuman yang memicu gairah seksual, dan berusaha untuk tidak terlalu lelah atau lelah secara fisik.
Mimpi basah saat puasa apakah harus mandi wajib?
Mimpi basah saat puasa tidak membatalkan puasa, namun mandi wajib dilakukan segera setelah bangun tidur dan sebelum memulai ibadah puasa. Mandi ini dikenal dengan istilah mandi junub.
Mandi junub dilakukan dengan cara membasuh seluruh tubuh secara menyeluruh mulai dari kepala hingga kaki. Selama mandi junub, sebaiknya juga membersihkan gigi dan membersihkan telinga. Setelah mandi, maka puasa tetap sah dilanjutkan.
Namun, jika mandi junub tidak dilakukan, maka puasa tetap sah, tetapi berdosa jika sengaja tidak mandi wajib setelah mimpi basah. Oleh karena itu, sebaiknya segera mandi junub setelah bangun tidur untuk membersihkan diri dan memulai ibadah puasa dengan bersih dan suci.
Selain mimpi basah saat puasa ramadhan, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…