Apakah Stres Membuat Rambut Rontok? Begini Penjelasan Secara Ilmiah

ERA.id - Masalah rambut rontok kerap dikeluhkan oleh banyak orang, terlebih bagi para wanita. Banyak yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab kerontokan rambut adalah karena stres. Apakah stres menyebabkan rambut rontok memang benar?

Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab kerontokan rambut, mulai dari perawatan rambut yang salah, kurangnya nutrisi, hingga kondisi cuaca. Selain itu, kondisi stres juga dapat memicu kerontokan rambut. Namun masih banyak orang yang mengabaikan kondisi ini. Padahal apabila stres dibiarkan berlarut-larut, maka kerontokan bisa bertambah parah. 

Apakah Stres Menyebabkan Rambut Rontok?

Ilustrasi botak karena rambut rontok (Freepik)

Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, apa hubungannya stres dengan rambut rontok? Meski rambut bisa rontok secara alami karena proses penuaan, namun kondisi stres psikososial juga dapat mengakibatkan kerontokan rambut. 

Stres psikososial adalah kondisi stres yang dialami karena perasaan tertekan atau merasa terancam dari lingkungan sosial. Perasaan kesepian atau ditinggalkan juga termasuk dalam stres psikososial. Kondisi tersebut tidak boleh disepelekan karena akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Salah satu dampaknya adalah kerontokan rambut. 

Stres yang Bikin Rambut Rontok

Tingkat stres yang dialami oleh setiap orang tentunya berbeda-beda tergantung bagaimana menyikapinya. Berikut ini jenis-jenis kerontokan rambut yang kerap dialami akibat stres. 

Alopecia Areata

Kondisi alopecia areata bisa muncul ketika seseorang mengalami stres atau masalah emosional. Kondisi ini dapat membuat rambut rontok akibat peradangan atau penyakit autoimun. Ada sejumlah hal lain yang bisa memicu alopecia areata, seperti faktor genetik, penyakit autoimun, hingga faktor lingkungan. 

Telogen Effluvium

Kerontokan rambut yang dialami oleh seseorang sebenarnya adalah hal yang wajar. Umumnya rambut akan rontok sekitar 100 helai dalam satu hari. Namun saat seseorang mengalami stres telogen effluvium, kerontokan rambut terjadi dalam jumlah banyak atau lebih dari kerontokan normal. 

Dalam kondisi normal, rambut yang mengalami kerontokan akan tergantikan dengan tumbuhnya rambut baru. Namun telegon effluvium akan menghambat pertumbuhan rambut pengganti. Kondisi akan semakin parah apabila seseorang mengalami stres atau gejola emosi negatif. 

Trikotilomania

Trikotilomania adalah kondisi stres yang memicu seseorang untuk melakukan tindakan yang meningkatkan risiko rambut rontok. Misalnya, seseorang yang mengalami trikotilomania akan kerap menarik rambut tanpa sadar. Perilaku tersebut tentunya akan merusak rambut hingga dapat menyebabkan kebotakan jika berlebihan. 

Demikianlah ulasan sekaligus jawaban dari pertanyaan apakah stres membuat rambut rontok? Kondisi stres ternyata dapat menyebabkan kerontokan rambut baik. Autoimun yang menurun dan perilaku tertentu saat stres dapat membuat rambut jadi rontok. Apabila kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama atau berkepanjangan, maka bisa memicu kebotakan. 

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…