Apa Beda Rumput JIS dan Standar FIFA? Simak Penjelasan Berikut
ERA.id - Jelang Piala Dunia U-17, salah satu hal yang jadi sorotan adalah rumput Jakarta International Stadium (JIS). Rumput di stadion yang diresmikan tahun lalu ini akan diganti karena disebut tidak sesuai standar FIFA. Sebenarnya, apa beda rumput JIS dan standar FIFA?
Berbagai Jenis Rumput Standar FIFA
Dikutip Era.id dari Antara, JIS menggunakan rumput hibrida, yaitu perpaduan rumput sintetis dengan rumput jenis zoysia matrella asal Boyolali, Jawa Tengah. Ini merupakan rumput yang umum digunakan di lapangan sepak bola.
Lalu, apakah rumput ini tidak sesuai standar FIFA? Berdasarkan dokumen FIFA Quality Programme For Football Turf, berikut ini adalah beberapa jenis rumput yang sesuai standar.
1. Rumput alami (natural turf)
Rumput alami tidak mengandung material lain seperti bahan sintetis. Rumput ini memiliki permukaan yang terbilang kuat sebab memiliki akar yang mencengkeram tanah.
2. Hibrida alami
Permukaan dari rumput hibrida alami terbuat dari rumput alami yang tumbuh di dalam dasar serat sintetis. Serat sintetis terlihat, tetapi biasanya di bawah 5% dari total tutupan rumput.
3. Hibrida sintetis
Rumput hibrida sintetis merupakan karpet rumput buatan yang dilengkapi pasir, tetapi bisa juga menggunakan bahan organik. Pada dasarnya, jenis rumput ini butuh pemeriharaan untuk lapangan berumput buatan.
4. Sintetis
Jenis rumput ini seluruhnya merupakan buatan manusia dan menggunakan bahan buatan. Rumput sintetis biasanya dilengkapi isian biji karet yang elastis.
Beda Rumput JIS dan Standar FIFA
Lalu, apa bedanya dengan rumput di JIS? Kenapa rumput di JIS harus diganti? Menurut Chairman Karya Rama Prima (KaErpe), Qamal Mustaqim, tim ahli yang terlibat dalam evaluasi rumput JIS, masalah terkait rumput di JIS adalah rumput tersebut ditanam di karpet sintetis.
"Rumput jenisnya jabonika cuman ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya," terang Qamal usai meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).
Dia menerangkan, media tanam berupa karpet sintetis yang digunakan di JIS terpantau dangkal. Oleh sebab itu, akar rumput tidak bisa menembus hingga tanah. Ini menyebabkan rumput tidak mendapatkan air yang cukup untuk tumbuh. Selain itu, sebagian dari rumput tersebut tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
"Medianya dangkal, jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup, butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari nggak cukup," jelas Qamal.
"Ini rumput butuh matahari penuh delapan jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 09.00 sampai 14.00. Ini yang masalah."
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai rumput JIS dan standar FIFA, serta masalah yang membuat rumput JIS perlu diganti.