Kesalahan dalam Menyeduh Kopi yang Paling Umum Dilakukan
ERA.id - Menyeduh kopi adalah sebuah seni yang melibatkan perpaduan antara bahan-bahan berkualitas dan teknik yang tepat. Bagi Anda yang tidak ingin menciptakan citarasa yang kacau balau, maka harus menghindari beberapa kesalahan dalam menyeduh kopi yang akan kita bahas.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai kesalahan yang sering terjadi dalam menyeduh kopi dan bagaimana cara menghindarinya untuk mendapatkan hasil seduhan yang sempurna.
Kesalahan dalam Menyeduh Kopi
Menggunakan biji kopi yang sudah digiling sebelumnya
Kopi memiliki kemampuan untuk menceritakan berbagai rasa, dan semua nuansa rasa tersebut tetap terjaga di dalam biji hingga saat digiling. Namun, begitu biji kopi digiling, hitungan waktu masa simpan biji tersebut dimulai.
Proses dari penggilingan, pengemasan, pengiriman, distribusi, hingga akhirnya dibeli dan dikonsumsi oleh Anda, bisa memakan berbulan-bulan waktu. Akan tetapi, beberapa saat setelah digiling adalah saat yang paling penting untuk mempertahankan cita rasa kopi.
Perlu diketahui biji kopi kehilangan sebagian besar potensi rasa alaminya hanya dalam waktu 10 menit hingga setengah jam. Biji kopi yang sudah digiling teroksidasi jauh lebih cepat dibandingkan biji utuh, sehingga kurang cocok untuk disimpan dalam jangka waktu lama (seperti saat biji harus melakukan perjalanan dari gudang ke toko makanan dan akhirnya ke dapur Anda).
Ketika biji mengalami oksidasi, komponen gula dan asamnya mulai membusuk dan menghilang. Jika Anda telah membeli kopi yang sudah digiling selama bertahun-tahun, akan berbeda dengan biji kopi utuh yang baru digiling.
Tergesa-gesa Ketika Melakukan Drip Brew
Menuangkan secangkir dari mesin penyeduhan sebelum siklusnya selesai akan menghasilkan kopi yang jauh lebih kuat dari yang diinginkan; tetesan pertama air yang melewati bubuk kering adalah yang paling terkonsentrasi, dan memiliki rasa yang kuat seperti espresso daripada kopi seduhan biasa.
Walaupun cara ini disukai oleh beberapa orang, tetapi akan sulit dinikmati dalam cangkir kopi ukuran standar. Saat proses penyeduhan berlanjut dan lebih banyak air meresap ke dalam bubuk kopi, makan rasanya akan lebih ringan.
Menggiling biji terlalu kasar
Bayangkan sebuah toples yang penuh dengan batu kerikil kecil dengan lubang saluran di bagian bawahnya. Kemudian ketika Anda menuangkan air di atas batu kerikil kecil tersebut, cairan akan dengan cepat merendam batu-batu kecil dan keluar melalui lubang saluran dengan sedikit hambatan.
Kemudian analogikan jika batu kerikil tersebut sebenarnya adalah bubuk kopi, maka artinya air dengan mudah melewati partikel yang lebih besar dan tidak akan dipaksa untuk melambat dan menyerap cita rasa dari kafein.
Apakah pernah kopi Anda terasa terlalu asam atau pahit? Mungkin saja bubuk Anda terlalu kasar dan ini yang menyebabkan ekstraksi kopi kurang sempurna.
Namun perlu diketahui, bubuk kasar lebih cocok digunakan dalam beberapa metode penyeduhan. Jika Anda menyeduh dengan metode pour-over, bubuk Anda sebaiknya berukuran sedang-halus, tetapi jika Anda membuat espresso atau Moka pot, ukuran gilingan harus lebih halus.
Selain itu, ketika Anda menggunakan metode Aeropress maka sebaiknya menggunakan bubuk dengan ukuran dari sedang-halus hingga halus, tergantung pada waktu penyeduhan Anda.
Beberapa metode di atas akan berbeda dengan kopi Turki yang menggunakan metode penyeduhan tradisional di mana bubuk dimasak dengan air dan dituangkan tanpa penyaringan ke dalam cangkir. Tentu cara tersebut akan memerlukan biji yang sangat halus.
Menurut Barista Magazine, ukuran gilingan tidak hanya mempengaruhi permeabilitas dan rasa, namun gilingan yang lebih halus akan menghasilkan lebih banyak kafein yang Anda inginkan.
Selain kesalahan dalam menyeduh kopi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…