Penyebab Inner Child yang Jarang Diketahui ketika Beranjak Dewasa
ERA.id - Inner child adalah konsep yang merujuk pada aspek psikologis dalam diri seseorang yang mencerminkan pengalaman, perasaan, dan ingatan masa kecil mereka. Lantas apa yang menjadi penyebab inner child?
Banyak dari kita mungkin pernah mendengar tentang inner child, tetapi tidak pernah tahu apa yang menjadi penyebabnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai faktor dan pengalaman yang dapat membentuk dan mempengaruhi inner child seseorang.
Penyebab Inner Child
Dilansir dari AI Cara, dalam psikologi populer beberapa pakar mengartikan konsep inner child sebagai sifat atau sikap kekanak-kanakan yang ada dalam diri setiap individu. Sikap ini dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain karena setiap orang memiliki pengalaman masa kecil yang unik.
Selain itu, inner child adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada bagian dalam diri seseorang yang tetap mempertahankan sisi keanak-anakan meskipun telah menjadi dewasa.
Menurut informasi yang dirangkum dari Healthline, inner child bisa dianggap sebagai kumpulan pengalaman hidup yang mencakup semua emosi yang pernah dirasakan pada masa kecil, termasuk kebahagiaan, luka, dan trauma. Emosi-emosi ini, meskipun tanpa disadari, dapat mempengaruhi perilaku dan perasaan seseorang saat dewasa.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan inner child seseorang mengalami luka batin, termasuk:
- Trauma Masa Kecil: Pengalaman traumatis pada masa kecil, seperti kecelakaan, kehilangan orang yang dicintai, atau peristiwa traumatis lainnya, dapat merusak inner child seseorang.
- Kebutuhan Anak Tidak Terpenuhi: Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, atau perhatian yang mencukupi saat masih anak-anak dapat meninggalkan bekas luka pada inner child.
- Merasa Tidak Aman dalam Keluarga atau Merasa Terancam: Lingkungan keluarga yang tidak aman atau adanya ancaman terus-menerus dapat mengganggu perkembangan inner child dan menyebabkan luka emosional.
- Kata-Kata Negatif yang Menyakitkan saat Kecil: Sering mendengar kata-kata kasar, merendahkan, atau keras saat masih kecil dapat membuat inner child merasa terluka dan tidak berharga.
- Kekerasan Fisik maupun Verbal: Pengalaman kekerasan fisik atau verbal pada masa kecil dapat meninggalkan bekas luka yang mendalam pada inner child.
- Pelecehan Seksual: Pelecehan seksual pada masa kecil adalah pengalaman traumatis yang dapat sangat merusak inner child seseorang.
- Tidak Diberi Kesempatan untuk Mengambil Keputusan atau Berpendapat: Memiliki kontrol dan memiliki suara dalam keputusan-keputusan kecil juga penting untuk perkembangan inner child.
- Kurangnya Dukungan Emosional maupun Kasih Sayang: Ketidakadilan emosional, seperti kurangnya dukungan, cinta, atau perhatian dari keluarga, dapat merusak inner child.
- Tidak Diberi Kesempatan untuk Berekspresi: Ketika anak-anak tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaan atau berbicara tentang apa yang mereka rasakan, inner child mereka bisa terluka.
- Terus-Menerus Dipermalukan: Pengalaman terus-menerus dipermalukan atau diejek oleh orang-orang di sekitarnya dapat merusak harga diri inner child.
- Pengabaian: Ketika seorang anak merasa diabaikan atau tidak diakui, inner child mereka bisa merasa terluka dan tidak dihargai.
- Semua faktor-faktor ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang saat dewasa, dan memahami akar penyebab inner child yang terluka dapat menjadi langkah awal dalam proses penyembuhan.
Selain penyebab inner child, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…