Cegah Golput, Eks Jubir Gus Dur Bikin Perkumpulan Swing Voters

Jakarta, era.id - Eks juru bicara Presiden ke-empat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Masardi membuat Perkumpulan Swing Voters (PSV). Menurut Adhie, perkumpulan ini akan menjadi wadah bagi masyarakat yang belum bisa menentukan pilihannya di Pilpres 2019 mendatang.

“Kami tak ingin golput meninggi makanya kita akan membantu agar pemilih cerdas. Ini kesadaran moral kami memasuki era demokrasi,” kata Ketua PSV Adhie Massardi di Anomali Cafe, Teuku Cik Ditro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/10/2018).

Nantinya, PSV dibentuk sebagai untuk memberikan pencerahan kepada para pemilih yang masih ragu dan belum menentukan sikap terhadap calon presiden. Di mana Adhie mengatakan lahirnya PSV ini berkaca pada angka golput dari pemilu sebelumnya yang mencapai 30 persen di pemilu 2014.

Secara tegas, Adhie juga menyatakan kalau PSV ini nantinya akan bergerak independen saat mengedukasi masyarakat. Artinya, tidak akan berpihak pada salah satu pasangan capres maupun cawapres tertentu.

“Harus ada tempat yang menetralisir, memberi tahu apa saja yang dipilih, jika dipilih akan seperti apa. Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengkritisi concern pemilu. Maka, kami Perkumpulan Swing Voters akan menyampaikan hal ini,” ujarnya.

“Kalau kita independen, kami independen tapi saat di akhir kampanye kita akan evaluasi dan kami akan memberikan saran pada swing voters,” imbuhnya.

Adhie menjelaskan bahwa kelompoknya akan mengevaluasi program-program kedua kampanye pasangan calon. Mereka juga hendak melibatkan para ahli dalam diskusi terbuka yang memungkinkan diikuti oleh para pemilih mengambang. Selain itu, PSV bakal mengawasi konten pemilu masing-masing paslon.

Di tempat yang sama, peneliti LIPI Siti Zuhro juga ingatkan PSV harus benar-benar dalam menjaga netralitas. Ia juga menyinggung sejumlah swing voters yang kemudian memilih Presiden Jokowi di Pilpres 2014.

“Kemenangan Jokowi-JK di 2014 tak lepas dari kemenangan dan meyakinkan swing voters yang waktu itu sekitar 40 persen dan lari ke Jokowi-JK. Pertanyaannya ada dukungan yang pindah dari kedua calon dan kemana. Kalau iya, kenapa dia pindah. Jadi perkumpulan swing voters ini ke depannya harus dijelaskan pada kita,” tutup Siti.

Tag: