Kebutuhan Waktu Tidur Berdasarkan Usia dan Efek Kurang Tidur
ERA.id - Tidur adalah aktivitas pasif yang sangat penting untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. Selain itu, durasi dan kualitas tidur juga harus diperhatikan.
Kebutuhan waktu tidur berdasarkan usia berbeda-beda dan Anda harus memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, tak sedikit orang masih mengalami kekurangan waktu tidur atau bahkan mengalami gangguan tidur (insomnia).
Efek Buruk Kurang Tidur
Jika seseorang kekurangan waktu tidur, kebutuhan waktu tidur akan meningkat demi menutup “utang tidur” pada hari-hari sebelumnya. Orang yang kurang tidur akan mengalami berbagai gangguan. Berikut adalah beberapa gangguan yang bisa terjadi.
- Sulit fokus dan konsentrasi saat beraktivitas.
- Sering menguap dan mengganggu kegiatan.
- Gangguan terkait ingatan (mudah lupa).
- Depresi.
- Kekebalam tubuh menurun sehingga mudah teserang penyakit.
- Persepsi nyeri meningkat.
Dilansir situs resmi Kemenkes, tes dilakukan terhadap orang yang kurang tidur menggunakan simulator mengemudi atau melakukan tugas koordinasi antara mata dan tangan. Hasilnya, orang yang kurang tidur mendapatkan nilai yang lebih buruk dibandingkan orang mabuk.
Kekurangan waktu tidur membuahkan berbagai efek negatif. Orang yang kurang tidur mudah mengalami kelelahan dan susah mengendalikan emosi dalam aktivitas siang hari. Orang yang kurang tidur juga berisiko lebih tinggi mengalami atau menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Obat mujarab pengemudi yang kekurangan waktu tidur adalah istirahat agar energi dan fokus kembali prima. Kafein dan stimulan lain tidak cukup untuk mengatasi efek buruk kurang tidur.
Kebutuhan Waktu Tidur Berdasarkan Usia
Tidur dengan waktu yang cukup membuat tubuh dan otak bayi berkembang dengan baik dan normal. Dikutip dari situs resmi Kemenkes, bayi yang baru berusia 2 bulan umumnya butuh tidur selama 14—18 jam per hari. Bayi berusia 1—18 bulan butuh waktu tidur selama 12—14 jam per hari, termasuk tidur siang.
Anak berusia 3—6 tahun adalah anak yang akan masuk sekolah. Anak dengan rentang usia tersebut butuh waktu tidur selama 11—13 jam, termasuk tidur siang. Jika kebutuhan waktu tidur tidak terpenuhi, efek buruk biasa terjadi. Penelitian menunjukkan, anak berusia di bawah enam tahun yang kurang tidur cenderung mengalami obesitas di kemudian hari.
Kemudian, anak berusia 6—12 tahun butuhkan waktu tidur selama 10 jam. Penelitian menunjukkan, kekurangan waktu istirahat bisa membuat anak menjadi hiperaktif, sulit konsentrasi belajar, dan bermasalah pada perilaku di sekolah.
Menjelang masa remaja, sekitar 12—18 tahun, anak butuh waktu tidur selama 8—9 jam per hari. Remaja dengan durasi tidur yang kurang lebih rentan mengalami depresi, sulit fokus, dan mendapatkan nilai pelajaran sekolah yang rendah.
Ketika menginjak usia 18—40 tahun, seseorang butuh waktu tidur selama 7—8 jam per hari. Durasi tidur ini harus dipenuhi untuk mendapatkan kehidupan yang sehat. Semakin bertambahnya usia, waktu tidur mengalami penurunan. Lansia butuh waktu tidur selama 7 jam per hari. Jika seseorang telah menyentuh usia 60 tahun ke atas, kebutuhan waktu tidurnya adalah 6 jam per hari.
Itulah berbagai informasi terkait kebutuhan waktu tidur berdasarkan usia. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, ikuti terus berita terbaru Era.id.