Gejala Kecemasan pada Anak yang Harus Diketahui

ERA.idAnxiety atau kecemasan ternyata juga dapat dialami oleh anak-anak. Ada beberapa gejala kecemasan pada anak yang perlu Anda waspadai dan pahami agar tahu cara yang tepat menanganinya. Untuk selengkapnya, simak artikel di bawah ini.

Menurut situs Anxiety and Depression Association of America, ada beberapa tipe dan gejala kecemasan yang dapat terjadi pada anak, antara lain sebagai berikut.

Ilustrasi (Keira Burton/Pexels)

Gangguan kecemasan umum

Jenis yang pertama disebut kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD). Bila si kecil mengalami GAD, dia akan merasa khawatir berlebihan pada hampir semua hal.

Misalnya ranking di sekolah, masalah keluarga, hubungan dengan teman, hingga penampilannya ketika berpakaian.

Anak yang memiliki kecemasan ini akan menjadi pribadi yang yang terlalu perfeksionis pada berbagai hal. Jika dibiarkan, hal ini tentunya dapat berdampak buruk pada perkembangan mentalnya.

Pasalnya, anak justru memaksa diri untuk mencapai segala sesuatu dengan sempurna dan khawatir pada kesalahan sekecil apapun itu.

Kondisi kecemasan didiagnosis sebagai gangguan kecemasan umum jika minimal terjadi lebih dari 6 bulan.

Gangguan kepanikan

Gangguan kepanikan atau panic disorder termasuk kategori gangguan mental yang lebih banyak dialami pada anak remaja dan bersifat menurun dalam keluarga.

Pada umumnya, dokter atau psikiater akan mendiagnosis jenis kecemasan ini pada anak jika ia sudah pernah mengalami dua kali atau lebih serangan panik (panic attack) secara tiba-tiba tanpa alasan yang tepat.

Serangan panik bisa dialami kapan saja. Namun biasanya, serangan panik ini  terjadi karena ketidaksiapan anak saat menghadapi situasi yang tidak biasa.

Sebagai contoh, anak bisa tiba-tiba merasakan panik jika harus tampil di depan umum atau menghadapi situasi yang berbahaya.

Kecemasan saat berpisah

Apakah anak Anda pernah sangat cemas saat berpisah dengan Anda? Hal ini memang hal yang wajar, dalam kasus yang parah, anak mungkin mengalami kondisi yang disebut separation anxiety disorder (SAD).

Jenis kecemasan yang satu ini biasanya terjadi pada anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Jika ia masih mengalami masalah ini di usia yang lebih tua, Anda perlu menanganinya dengan lebih serius dan tepat.

Pasalnya, hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang. Anak yang mengalami SAD akan sangat sulit berpisah dengan orang tua atau pengasuhnya.

Akibatnya, ia sering menolak ke sekolah, sulit menjalankan kegiatan ekstrakurikuler seperti berkemah, bahkan kesusahan untuk tidur sendiri di kamarnya.

Selective mutism

Anak yang mengalami jenis kecemasan yang satu ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menjauhi kontak mata, dan menundukkan kepalanya jika menghadapi situasi yang menegangkan.

dalam kondisi biasa, contohnya di rumah atau saat anak merasa nyaman, biasanya ia tidak memperlihatkan gejala ini.

Fobia

Fobia merupakan kondisi ketakutan yang berlebihan jika dihadapkan pada suatu hal. Jenis kecemasan yang satu ini dapat menyerang anak jika dirinya dihadapkan pada objek tertentu, misalnya anjing, atau pada situasi tertentu, seperti naik pesawat terbang.

Jika mengalami tipe kecemasan terjadi pada anak, biasanya anak akan gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, dan sakit perut.

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak mungkin tidak menyadari bahwa ketakutan yang dia rasakan terlalu berlebihan dan tidak rasional.

Kecemasan sosial

Jenis kecemasan selanjutnya yang dapat terjadi pada anak yaitu kecemasan sosial (social anxiety disorder) atau fobia sosial.

Anak Anda bisa jadi mengalami tipe kecemasan yang satu ini jika dirinya ketakutan saat diminta untuk berinteraksi secara sosial. Misalnya saat mengawali percakapan dengan teman sebaya atau saat dipanggil oleh temannya beramai-ramai.

Si kecil juga mungkin sangat takut untuk menjawab pertanyaan guru dan tidak suka menjadi pusat perhatian.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…