Berbagai Penyebab Overheat pada Mobil Matic dan Tips Mencegahnya

ERA.id - Bepergian jarak jauh dengan mobil matic harus memperhatikan waktu istirahat si mobil agar tidak terlalu panas. Beberapa hal bisa jadi penyebab overheat pada mobil matic dan hal ini harus dipahami dengan benar.

Jika Anda merasa ini adalah hal yang asing, simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari berbagai sumber.

Berbagai Penyebab Overheat pada Mobil Matic

Menurut pemilik bengkel khusus matic Woner Matic, Hermas Prabowo, mobil matic harus diistirahatkan setelah 3 hingga 4 jam bekerja sebab gearbox transmisi otomatis harus didinginkan. Sirkulasi transmisi matic terus terjadi di dalam gearbox selama mesin mobil bekerja.

Dia menjelaskan, gesekan antarkomponen dan sirkulasi tanpa henti menyebabkan overheat di gearbox jika dilakukan terus-menerus tanpa waktu pendinginan atau cooling down.

Overheat juga bisa terjadi karena kerap menahan pedal gas saat henti di tanjakan sebab hal tersebut butuh tekanan besar untuk menahan geas dan kampas mobil. Kelebihan tekanan bisa memicu mobil mengalami overheat.

Penyebab lain dari overheat pada mobil matic adalah selip pada bagian transmisi. Salah satu pemicunya adalah keausan clutch.

Ilustrasi transmisi mobil matic (pexels)

Hermas menjelaskan, gejala overheat bisa diketahui oleh pengendara mobil, misalnya terjadi loss power saat mobil berakselerasi. Sebagai contoh, saat mesin harusnya berputar 1.000 tapi roda penggerak baru berpitar 500.

Pemilik mobil disarankan segera menepikan kendaraan dan berhenti sejenak saat gejala tersebut terjadi. Nyalakan mesin dengan tuas transmisi pada posisi P.

Mobil perlu didiamkan dalam posisi idle selama 10 hingga 15 menit sampai indikator transmisi overheat mati. Dalam posisi gearbox disengage, oli transmisi tidak menghasilkan tekanan besar sehingga suhu bisa turun.

Pemilik mobil juga disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan selama transmisi overheat. Mobil sebaiknya dibawa ke bengkel karena hal tersebut akan terjadi lagi nanti. Kampas juga berisiko terbakar dan kerusakan bisa merembet ke komponen lain.

Mobil Matic Menghadapi Tanjakan

Hal lain yang juga bisa membuat mobil matic overheat berkaitan dengan oli dan tanjakan. Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Jamaludin, menjelaskan bahwa di dalam torque converter oli transmisi bertugas menjadi pentransfer tenaga putar dari mesin ke transmisi. Kopling fluida juga menjadi lokasi terputusnya putaran mesin dengan transmisi.

“Di dalam torque converter yang bertindak sebagai kopling fluida, oli transmisi akan mengalami peningkatan panas karena turbin dari sisi mesin akan terus berputar selama mesin berputar, sedangkan transmisi ditahan atau berhenti,” terang Jamal.

Kenaikan suhu oli transmisi matic bisa terjadi dengan lebih cepat akibat selip yang terjadi di kopling fluida. Oleh sebab itu, pengemudi tidak disarankan memaksa mobil matic menanjak dalam waktu lama.

Dia mengatakan, hal tersebut membuat putaran mesin menjadi tinggi, tapi laju mobil tertahan. Akibatnya, nilai selip pada bagian kopling fluida meningkat. Efek dari putaran seperti itu meningkatkan suhu oli secara drastis.

Kondisi ini akan terjadi baik tuas pada posisi D maupun gigi rendah sekali. Saat tuas matic ada di posisi D, itu sama saja percepatan terjadi secara otomatis dari 1 hingga 4. Oleh sebab itu, pengemudi harus pandai mencari momentum saat akan menanjak agar transmisi matic aman dari overheat.

Tanjakan ekstrem sebaiknya diambil dengan terlebih dahulu melakukan ancang-ancang. Selain itu, pastikan tidak terjadi perputaran mesin secara dengan laju mobil yang pelan dalam waktu lama.

Itulah berbagai informasi mengenai penyebab overheat pada mobil matic. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus Era.id.