Pasien Transplantasi Jantung Babi Kedua di Dunia Meninggal Enam Minggu Pasca Operasi

ERA.id - Penerima transplantasi jantung babi kedua di dunia, Lawrence Faucette (58) meninggal hampir enam minggu setelah menjalani prosedur tersebut.

Faucette menderita penyakit jantung terminal dan menerima transplantasi jantung dari babi hasil rekayasa genetika pada 20 September lalu dan dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin (30/10/2023).

"Kami berduka atas kehilangan Tuan Faucette, seorang pasien, ilmuwan, veteran Angkatan Laut, dan pria berkeluarga yang luar biasa,” ucap Bartley Griffith, ahli bedah yang melakukan transplantasi di Pusat Medis Universitas Maryland di Baltimore, dalam catatan kenangannya seperti dilansir dari The Guardian.

Tahun lalu, tim Griffith melakukan transplantasi jantung babi pertama di dunia yang dimodifikasi secara genetik pada David Bennett (57), seorang tukang yang menderita gagal jantung stadium lanjut. Bennett meninggal dua bulan setelah prosedur karena gagal jantung.

Meskipun tidak ada tanda-tanda penolakan dalam beberapa minggu setelah transplantasi Bennett, sebuah studi kasus menemukan bahwa Bennett mungkin menjadi lebih rentan terhadap penolakan organ akibat antibodi yang dihasilkan oleh sistem kekebalannya.

Jantung juga memiliki jejak sitomegalovirus babi, virus laten yang menginfeksi babi, yang mungkin berkontribusi terhadap komplikasi transplantasi.

Muhammad Mohiuddin, seorang profesor bedah dan direktur program ilmiah program xenotransplantasi jantung di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland mengatakan bahwa sekolah tersebut akan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan transplantasi jantung untuk mencegahnya di masa depan.  

Mohiuddin juga mengucapkan terima kasih kepada Faucette dan keluarganya karena telah memungkinkan mereka untuk membuat kemajuan signifikan dalam mewujudkan xenotransplantasi menjadi kenyataan.

Xenotransplantasi (transfer sel, jaringan, dan organ dari hewan ke manusia) adalah bidang medis yang sangat eksperimental yang berupaya memecahkan masalah kekurangan organ. Baik Faucette maupun Bennett tidak dapat menerima transplantasi tradisional menggunakan organ manusia karena penyakitnya sudah mencapai stadium akhir.

Kedua pasien tersebut menerima jantung dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik untuk membuat organ mereka lebih cocok untuk tubuh manusia, termasuk penghapusan gen untuk mencegah pertumbuhan jantung babi.

Lebih dari 100.000 orang di AS masuk dalam daftar tunggu transplantasi nasional. Satu orang lagi ditambahkan ke daftar tunggu setiap 10 menit. Ginjal merupakan organ yang paling dibutuhkan, dengan 85% pasien membutuhkan transplantasi ginjal.