Cerita Turis Australia masuk Islam di Aceh Usai Menetap Selama Tiga Pekan dan Baca Kisah Rasulullah
ERA.id - Seorang turis asal Australia Johnny Harry Preston (65) resmi memeluk agama Islam usai mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Raya Baiturrahman, karena terinspirasi setelah membaca buku tentang kisah Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW).
“Buku itu sangat menarik, ada kalimat untuk selalu berbuat baik kepada setiap orang seperti saudara dan Rasulullah juga orang yang gemar memberi dan itu sangat menginspirasi saya," kata Johnny, di Banda Aceh, Jumat.
Jhonny mengungkapkan dirinya yakin menjadi mualaf setelah lima tahun yang lalu membaca buku tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang menginspirasi adalah karakter Rasulullah yang gemar berbuat baik dan bersedekah.
Selain itu keyakinannya memeluk agama Islam juga terinspirasi dengan sikap baik dan ramah yang didapatkan dari orang Aceh selama menetap tiga pekan di kawasan laut Aceh Besar.
"Saya merasa nyaman bersama orang Aceh dan ingin menjadi bagian dari orang Aceh. Teman-teman peselancar yang saya temui di sini juga merupakan Muslim," ujarnya.
Setelah mengucapkan syahadat yang dibimbing oleh Kasi Pembinaan Kelembagaan dan Kemakmuran Masjid Raya Baiturrahman Tengku Iskandar serta disaksikan para tokoh agama, akhirnya ia mengganti namanya menjadi Jhonny Yusuf.
“Saya memilih nama Yusuf karena terinspirasi dari Nabi Yusuf yang tinggi dan tampan,” katanya.
Jhonny juga menyampaikan dalam waktu dekat ia segera berangkat ke Maroko untuk mendalami ilmu agama Islam serta mempelajari Al Quran serta Bahasa Arab.
Sementara itu Pengelola Pantai Wisata Babah Kuala di Aceh Besar, Teuku Ayatullah Bani Baeit, mengatakan warga asing tersebut sempat disyahadatkan olehnya pada Selasa (14/11) lalu di Gampong Mon Ikeun, Pantai Babah Kuala, Lampuuk, Aceh Besar.
"Di Masjid Raya Baiturrahman ini di syahadatkan ulang. Jhonny merupakan pelatih surfing dan telah menetap di Aceh selama tiga minggu. Kedatangannya ke Aceh karena tertarik dengan ombak yang ada di pantai Aceh," demikian Ayatullah.