Apa Itu Limfedema? Simak Ulasan, Gejala, dan Cara Mengobatinya
ERA.id - Apa itu limfedema? Limfedema atau lymphedema merupakan pembengkakan tungkai atau lengan yang diakibatkan adanya penyumbatan pada pembuluh getah bening. Pembengkakan ini mengakibatkan penderitanya sulit untuk bergerak.
Cairan getah bening adalah salah satu bagian dari sistem limfatik, sebuah sistem pertahanan tubuh yang berfungsi untuk membasmi infeksi. Dalam menjalankan fungsinya, cairan getah bening (cairan limfe) akan beredar di dalam pembuluh getah bening.
Ketika pembuluh getah bening terjadi kerusakan, aliran cairan getah bening akan tersumbat dan menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh tertentu.
Apa yang Menyebabkan Lymphedema?
Limfedema paling sering dialami oleh pada penderita kanker. Pertumbuhan sel kanker di sekitar pembuluh atau kelenjar getah bening bisa membuat saluran getah bening mengalami penyumbatan sehingga aliran cairan getah bening terhambat.
Selain penyakitnya, pengobatan kanker itu sendiri, seperti radioterapi atau operasi pengangkatan tumor, juga berisiko merusak saluran getah bening.
Limfedema juga dapat dialami oleh penderita kaki gajah yang dikarenakan infeksi cacing filaria.
Beberapa penyakit genetik yang menimbulkan kelainan pada struktur pembuluh getah bening (pembuluh limfe) juga dapat mengakibatkan limfedema. Kelainan tersebut dapat menimbulkan penyumbatan dan penumpukan cairan limfe. Beberapa penyakit genetik juga dapat menyebabkan seseorang mengalami limfedema, antara lain:
- Penyakit Milroy (Milroy’s disease)
- Penyakit Meige (Meige’s disease)
- Limfedema tarda
Selain akibat faktor-faktor di atas, seseorang juga memiliki risiko terkena limfedema jika mengalami obesitas, menderita psoriasis arthritis atau rheumatoid arthritis, dan sudah berusia lanjut.
Apa Saja Gejala Lymphedema?
Gejala imfedema merupakan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Pembengkakan tersebut bisa bersifat ringan dan tidak disadari oleh penderitanya. Namun, pada kasus yang berat, tungkai atau lengan yang membengkak dapat terasa berat, nyeri, atau kaku, hingga mengakibatkan penderitanya sulit bergerak.
Penyumbatan dan pembengkakan ini bisa mengundang masalah dan gejala lain, di antaranya:
- Kulit pecah-pecah
- Peradangan di kulit dan jaringan di sekitarnya
- Memar
- Borok di kulit
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Pengerasan dan penebalan kulit (fibrosis kulit)
Diagnosis Lymphedema
Sebelum mendiagnosis limfedema, dokter akan mengonfirmasi gejala yang dialami pasien terlebih dahulu, dilanjutkan dengan menjalani pemeriksaan fisik. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, contohnya apakah pasien menderita kanker atau tengah menjalani pengobatan kanker.
Jika penyebabnya belum jelas, dokter akan menjalani pemeriksaan penunjang untuk melihat gambaran pembuluh getah bening secara lebih jelas. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan yaitu pemindaian, baik dengan USG, CT scan, ataupun MRI.
Dokter juga dapat menjalani pemindaian dengan pemeriksaan nuklir atau disebut juga lymphoscintigraphy. Lymphoscintigraphy adalah teknik pemindaian saluran getah bening dengan penyuntikan cairan radioaktif terlebih dahulu.
Pengobatan Lymphedema
Pengobatan limfedema bermaksud untuk meredakan gejala yang diderita oleh pasien dan mengurangi pembengkakan. Tujuan lainnya yaitu untuk mencegah infeksi dan mencegah pembengkakan yang semakin parah. Metode yang bisa dijalankan oleh dokter meliputi langkah-langkah berikut:
Terapi khusus
Sejumlah terapi khusus yang dapat dilakukan untuk penanganan limfedema antara lain:
- Compression garments, yaitu stoking khusus yang berguna untuk menekan lengan atau kaki yang bermasalah agar cairan limfe dapat keluar
- Pneumatic compression, yaitu alat yang dililitkan di lengan dan tungkai untuk memompa dan memberikan tekanan secara berkala sehingga cairan getah bening dapat mengalir lebih lancar
- Complete decongestive therapy (CDT), yaitu kombinasi beberapa jenis terapi yang disertai penerapan pola hidup sehat
- Manual lymph drainage, sebuah teknik pijat manual yang dilakukan oleh tenaga medis untuk melancarkan aliran cairan limfe
Terapi mandiri
Sejumlah terapi yang dimanfaatkan untuk mengatasi limfedema secara mandiri di rumah antara lain:
- Berolahraga ringan untuk melenturkan otot yang bermasalah dan membantu mengurangi cairan getah bening yang menumpuk
- Memosisikan tungkai atau lengan yang bermasalah lebih tinggi daripada jantung saat berbaring, untuk menghilangkan nyeri atau gejala
- Berhati-hati saat menggunakan benda tajam agar lengan atau tungkai tidak terluka
- Menjaga kebersihan bagian tubuh yang bengkak serta tidak berjalan tanpa menggunakan alas kaki
Demikianlah ulasan tentang apa itu limfedema, beserta diagnosis, gejala, dan terapi yang dapat dilakukan. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…