Posisi Tidur Bayi Agar Tidak Tersedak, Orang Tua Wajib Tahu Hal Ini

ERA.id - Selain dapat menjadi penentu kualitas tidur Si Kecil, posisi tidur bayi agar tidak tersedak juga perlu diketahui oleh setiap orang tua. Misalnya saat memberikan seperangkat sleep positioner pada bayi. Walaupun diklaim aman, tetapi hal tersebut justru akan menjadikan posisi tidur bayi menjadi lebih berbahaya sebab bisa mengakibatkan kekurangan napas. Hal itulah yang diungkapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.

Produk yang dikenal sebagai ‘anti-roll’ ini justru dipercaya dapat mencegah bayi bernapas dengan baik. Posisi tidur bayi yang berbahaya dalam sleep positioner terdapat pada adanya dua bantal yang ditinggikan dan juga guling yang menyatu dengan tikar.

Pada umumnya, untuk menjaganya berada dalam posisi tertentu saat tidur, bayi di bawah 6 bulan ditidurkan di atas tikar di antara bantal.

Posisi Tidur Bayi Agar Tidak Tersedak

Menempatkan bayi tidur dekat benda-benda seperti sleep positioner, mainan, bantal dan selimut berpotensi meningkatkan risiko mati lemas secara tanpa disengaja dan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS), kata American Academy of Pediatrics (AAP).

Menurut FDA, beberapa bayi ditemukan dalam posisi tidur yang berbahaya di sebelah positioner tempat tidur. Bahkan, ada laporan bayi meninggal setelah diposisikan dalam salah satu produk tersebut.

Dalam banyak kasus, bayi keluar dari posisi yang sudah ditentukan, berguling dan mati lemas sebab kurangnya pasokan oksigen.

Ilustrasi posisi tidur bayi agar tidak tersedak. (Dominika Roseclay/Pexels)

Posisi Tidur Bayi yang Berbahaya

Selain penggunaan sleep positioner, Anda juga harus memahami beberapa posisi tidur bayi yang berbahaya. Salah satunya yaitu saat posisi bayi tidur menyamping atau malah tidur tertelungkup.

Pada usia awal bayi, otot leher bayi masih lemah sehingga bayi masih belum dapat mengatur kepalanya, terutama saat posisi tengkurap.

Hal ini menjadikan orang tua khawatir bayinya tidak mampu bernafas saat tidur atau malah menelan kembali setelah muntah saat tidur.

Selain itu, dalam posisi tengkurap menyamping, bayi mampu tidur lebih nyenyak, lebih lama, dan tidak merespon terhadap suara, lebih tidak bergerak dan lebih sulit terbangun. Hal-hal ini mengakibatkan bayi lebih berisiko terjadinya SIDS, pada posisi tengkurap dan telentang.

Bahkan ketika Anda yakin bahwa bayi Anda berbaring telentang semalaman saat tidur, akan sangat penting bagi Anda untuk menghindari memosisikannya di permukaan yang lembut dan tidak meletakkan barang-barang lain di sampingnya.

Selain itu, jangan tidurkan bayi Anda di kasur air, sofa, atau kasur empuk.

Kasur yang kuat dan dilapisi oleh tirai tipis yang tidak menjulur merupakan tempat tidur paling aman. Selama masa bayi, jauhkan semua mainan dan boneka. Gunakan pakaian tidur seperti one-piece sleeper tanpa penutup sebagai alternatif selimut.

Posisi tidur bayi yang benar

Menurut dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Pondok Indah, posisi tidur bayi yang tepat adalah posisi telentang, baik saat tidur siang ataupun malam.

Posisi ini merupakan posisi yang paling aman untuk bayi. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan posisi ini sebagai cara terbaik untuk mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) pada si kecil hingga dirinya berusia 1 tahun.

Selain menghindari SIDS, posisi tidur tersebut tidak berbahaya untuk bayi sebab Si Kecil dapat bernafas dengan bebas dan menghindari risiko pengap saat beristirahat.

Karena mustahil bagi kita untuk selalu memantau pergerakan bayi selama tidur, AAP menyarankan agar semua bayi diposisikan untuk tidur telentang.

Demikianlah ulasan tentang posisi tidur bayi agar tidak tersedak dan menjadikan bayi lebih nyaman. Semoga bermanfaat!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari SERA OA OE dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…