Usai Alice Gou, Filipina Kini Pantau Pergerakan She Zhijiang, Siapa Itu?

ERA.id - Pemerintah Filipina melakukan pemantauan ketat setelah muncul dugaan adanya operasi rahasia asing di negara itu. Tuduhan ini masih berkaitan dengan buronan Filipina, Alice Gou, yang sudah ditangkap. 

Departemen Luar Negeri (DFA) menanggapi dokumenter Al Jazeera 101 East tentang buronan China yang ditahan di Thailand. Namun DFA tidak merinci identitas terduga mata-mata asing tersebut. 

Buronan tersebut, She Zhijiang, dicari oleh Beijing karena diduga menjalankan operasi perjudian daring ilegal. Dalam dokumenter tersebut, dikatakan bahwa ia pernah menjadi mata-mata untuk Tiongkok dan direkrut di Filipina pada akhir tahun 2016.

"Departemen telah mencatat laporan, laporan pers yang berisi informasi relevan tentang dugaan operasi rahasia asing di Filipina, sesuai dengan mandatnya untuk membantu melindungi keamanan nasional," kata juru bicara DFA Teresita Daza, dilansir AFP, Kamis (3/10/2024).

Dalam dokumenter itu juga disebutkan bahwa She dan Alice Guo, mantan walikota Filipina di Bamban di provinsi Tarlac, bekerja untuk Kementerian Keamanan Negara Tiongkok, badan utama yang mengawasi intelijen asing.

"Departemen menanggapi laporan tersebut dengan serius dan memantau perkembangan yang relevan dalam hal ini," imbuh Daza.

Ketika ditanya apakah Filipina berkoordinasi dengan China, Daza mengatakan dia tidak memiliki informasi. Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan kementerian luar negeri.

Begitu pula dengan produser film dokumenter 101 East yang bungkam atas hal ini. 

Diketahui Guo, yang juga dikenal sebagai warga negara China Guo Hua Ping, mencalonkan diri sebagai wali kota pada tahun 2022. Dia diberhentikan tahun ini ditengah penyelidikan yang dilakukan oleh senat dan kongres.

Penyelidikan itu terkait dengan dugaan hubungannya dengan operasi perjudian lepas pantai yang menargetkan klien China, dan telah dikaitkan dengan kegiatan kriminal.

Guo, yang menghadapi pengaduan korupsi dan pencucian uang, telah berulang kali membantah bahwa dia adalah mata-mata China. Dia bersikeras bahwa dia adalah warga negara Filipina asli, tetapi Senator Risa Hontiveros, yang memimpin penyelidikan, mengatakan dia tidak yakin.

Minggu lalu, Guo mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia tidak mengenal She, buronan tersebut, setelah majelis rendah menunjukkan dokumenter Al Jazeera selama penyelidikannya. 

Kasus Guo telah menggemparkan Filipina di tengah meningkatnya kecurigaan tentang aktivitas China menyusul meningkatnya sengketa di Laut Cina Selatan, tempat kedua negara saling mengklaim hak.