Keistimewaan Bulan Rajab dan Amalan yang Perlu Dilakukan Umat Muslim
ERA.id - Keistimewaan bulan Rajab menjadi fokus perhatian bagi setiap muslim. Menyongsong awal tahun 1444 Hijriah pada tanggal 13 Januari 2024 hingga 10 Februari 2024, bulan Rajab hadir sebagai periode yang sakral dan penuh keberkahan.
Rajab memegang tempat yang istimewa dan umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amalan baik selama bulan ini. Hal ini lantaran bulan Rajab juga menjadi tahap awal persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Keistimewaan Bulan Rajab
Dilansir dan laman NU Online, berikut ini beberapa keutamaan Bulan Rajab dan beberapa amalan yang dapat dilakukan:
Memaksimalkan Malam Pertama Bulan Rajab
Menghidupkan Malam Pertama Bulan Rajab merupakan tindakan yang sangat dianjurkan bagi umat muslim, mengingat keutamaan yang luar biasa pada malam tersebut.
Untuk merasakan berkahnya, umat Islam disarankan untuk memanfaatkannya dengan mengucapkan doa, melaksanakan amal baik seperti shalat sunnah, dan berzikir sebanyak mungkin.
Dalam kitab Durratun Nasihin, disebutkan bahwa menghidupkan malam pertama bulan Rajab akan membawa kehidupan pada hati yang seolah tidak mati dibandingkan hati orang lain.
Menariknya, Allah SWT akan melimpahkan kebaikan berlimpah kepadanya, menghapus dosa-dosanya seperti saat baru dilahirkan, dan memberikan kemampuan untuk memberikan syafaat kepada 70 ribu orang yang berdosa yang seharusnya masuk neraka.
Puasa
Selain menghidupkan malam pertama, berpuasa juga menjadi amalan penting di bulan Rajab. Dalam kitab Durratun Nasihin, dijelaskan bahwa berpuasa selama satu hingga lima belas hari membawa berbagai keutamaan, seperti mendapatkan ridha Allah, kemuliaan yang diakui oleh penghuni langit dan bumi, serta keselamatan dari bencana dunia dan azab akhirat.
Bahkan, berpuasa selama sepuluh hari selama Bulan Rajab dapat membuat dikabulkan segala permintaan yang diajukan. Sementara itu, puasa selama lima belas hari akan diampuni segala dosa-dosa yang telah lalu dan kesalahan-kesalahan akan digantikan oleh kebaikan.
Imam Al-Ghazali, dalam karyanya Ihya’ Ulumid-Din, mengemukakan pandangannya bahwa kesunnahan berpuasa menjadi semakin bernilai ketika dilakukan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari-hari utama ini merupakan momen berharga yang dapat dijumpai setiap tahun, setiap bulan, dan setiap minggu.
Dalam konteks siklus bulanan, Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab termasuk dalam kategori al-asyhur al-fadhilah bersama dengan Dzulhijjah, Muharram, dan Sya’ban. Rajab juga tergolong al-asyhur alhurum bersama dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Sholawat
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW juga menjadi amalan yang dianjurkan, terutama jika diperbanyak selama bulan Rajab.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa setiap shalawat kepada-Nya akan didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat, dan orang yang didoakan oleh malaikat termasuk penghuni surga. Berbagai bacaan shalawat, mulai dari yang singkat hingga panjang, dapat diperbanyak pada siang dan malam hari.
Selalu Istigfar
Selain itu, memohon ampunan kepada Allah SWT dengan bacaan istighfar juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Rajab. Para ulama menekankan pentingnya memperbanyak istighfar sebagai bentuk kerendahan hati dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Dalam menyambut bulan Rajab, Rasulullah SAW juga banyak membaca doa, salah satunya: "Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'bana wa ballighnaa ramadhana wa hassil maqashidanaa."
Selain itu, terdapat bacaan tasbih harian bulan Rajab yang dianjurkan untuk dibaca 100 kali setiap harinya, dengan bacaan yang berbeda pada setiap periode tanggal. Semua amalan ini menjadi bagian penting dari persiapan spiritual untuk memasuki bulan suci Ramadhan.
Selain keistimewaan bulan rajab, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…