Apa Itu Baby Botox? Begini Penjelasan dan Risikonya

ERA.id - Pada saat ini, baby botox menjadi tren kecantikan yang sedang banyak dipilih para generasi Z. Perawatan wajah tersebut diyakini ampuh sebagai upaya untuk memperlambaat penuaan. Lantas apa itu baby botox? Simak ulasannya di bawah ini.

Apa Itu Baby Botox?

Mengutip laman Cleveland Clinic Health Essentials, baby botox dipraktikkan dengan menyuntikkan cairan botulinum toxin dalam dosis kecil ke dalam kulit atau otot. Suntikan tersebut berguna untuk mencegah terjadinya kontraksi atau membekukan otot atau mencegah agar wajah tidak banyak bergerak yang dianggap bisa memicu timbulnya kerutan.

Tindakan botox dapat dilakukan di area dahi, antara alis, area bawah mata, garis kelinci di hidung, dagu, atau ketiak untuk mencegah keringat. Namun, perlu Anda ingat, baby botox hanya boleh dilakukan oleh orang yang berusia 20 hingga 30-an.

Mengutip laman Healthline, baby botox direkomendasikan bagi pemula yang baru menjajal perawatan kecantikan untuk mencegah penuaan dini. Hal tersebut dilakukan agar hasilnya jauh lebih alami daripada botoks biasa yang bisa terlihat kaku.

Ilustrasi. (Pixabay)

Efek Samping Baby Botox

Perawatan ini juga sangat ideal bagi orang yang belum mempunyai perubahan signifikan di kulitnya seperti kerutan atau keriput. Meskipun aman, baby botox juga berisiko menimbulkan efek samping setelah tindakan dilakukan. 

Setelah menjalani prosedur baby botox, biasanya akan muncul benjolan pada bekas suntikan dalam 10 sampai 15 menit. Kadang-kadang muncul juga efek samping lain antara lain, memar, nyeri tekan, pembengkakan, dan sakit kepala juga bisa muncul.

Orang yang menjalani perawatan kecantikan ini juga tidak diperbolehkan berbaring selama empat hingga lima jam sesudah perawatan, menjalani perawatan wajah, dan berolahraga. Namun tak perlu khawatir, efek samping baby botox biasanya akan cepat mereda.

Jika Anda hendak menerapkan perawatan wajah jenis ini, sebaiknya pilih klinik kecantikan dengan dokter yang bersertifikat. Sebab, suntik baby botox akan berbahaya jika diberikan dengan cara yang tidak tepat.

Selain itu, metode baby botox juga tidak memberikan hasil permanen. Seiring waktu efeknya akan hilang, dan otot kembali bergerak.

Hasil botox pada umumnya bertahan selama tiga hingga enam bulan. Selama periode ini, Anda disarankan untuk menghindari aktivitas yang menggunakan otot masseter, dengan demikian hasilnya dapat bertahan lebih lama.

Meskipun tindakan ini tergolong aman, dokter kulit bersertifikat, Naana Boakye menjelaskan akan selalu ada risiko efek samping seperti pembengkakan, memar, nyeri tekan, dan sakit kepala.

“Saya merekomendasikan agar menjauhi aspirin, pengencer darah (jika mungkin), NSAID dan alkohol sebelum perawatan agar risiko pendarahan dan memar sesudahnya dapat dihindari,” tambah Boakye.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk selalu menjalani perawatan rutin sebab jika tidak, akan muncul garis-garis kerutan lebih dalam, yang bisa lebih sulit dihilangkan. Baby botox juga mempunyai potensi risiko memar, asimetri, alis yang berat dan ptosis kelopak mata (atau mata turun).

Demikianlah ulasan tentang apa itu baby botox, dan efek samping yang harus dipahami. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…