Pengacara Kusnadi Klaim Penyidik Minta Maaf, KPK: Tidak Ada Informasi
ERA.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons soal klaim pengacara Kusnadi, Petrus Selestinus yang menyebutkan bahwa penyidik sempat meminta maaf kepada kliennya saat diperiksa terkait proses penyitaan.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika mengaku tidak ada informasi yang diterimanya terkait hal tersebut.
"Tidak ada informasi terkait pemeriksaan Kusnadi yang masuk ke saya yaitu permintaan maaf dari penyidik kepada saksi atas nama Kusnadi sebagaimana yang sudah tercantum," kata Tessa saat dikonfirmasi, dikutip Kamis (20/6/2024).
Sebelumnya, pengacara Kusnadi, Petrus Selestinus mengeklaim bahwa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui adanya kekeliruan dalam penulisan tanggal penyitaan barang milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan kliennya. Bahkan, mereka disebut meminta maaf kepada Kusnadi saat diperiksa.
Hal ini disampaikan Petrus usai menunggu Kusnadi yang merupakan staf Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai saksi terkait kasus Harun Masiku. Dia menyebut, kekeliruan itu diakui penyidik bernama Priyatno di hadapan kliennya.
"Tentang beberapa kesalahan administrasi dalam berita acara penyitaan, berita acara penggeledahan dan tata terima itu juga diakui sebagai suatu kekeliruan dari pihak mereka (penyidik KPK) karena terburu-buru," kata Petrus kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
"Diakui sendiri oleh Priyatno. Dan mereka minta maaf bahwa ke depan tidak akan terjadi lagi,” sambungnya.
Selain itu, Petrus juga meminta KPK mengganti penyidik yang menangani Kusnadi. Ia menyebut, sebaiknya Kompol Rossa Purbo Bekti tidak terlibat karena diduga melakukan pelanggaran saat menyita handphone milik Hasto dan Kusnadi.
“Buat kita asal jangan Rossa karena cara-cara yang dilakukan oleh Rossa sebagaimana diceritakan pengalaman Kusnadi pada 10 Juni kemarin itu nampak sekali bahwa dia punya agenda tersendiri,” tegas dia.
Sampai saat ini, penyidik KPK sudah memeriksa empat saksi untuk mencari keberadaan Harun Masiku. Salah satunya adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang diperiksa pada Senin (10/6). Pemeriksaan ini dilakukan setelah KPK mengantongi informasi baru.
Selain itu, penyidik KPK juga menyita handphone dan buku catatan yang diklaim berisi strategi pemenangan Pilkada 2024 yang dipegang oleh Staf Hasto Kristiyanto, Kusnadi. Hal ini membuat PDIP menduga telah terjadi politisasi.