Apakah Seledri Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Simak Ulasannya di Sini

ERA.id - Daun seledri selalu diidentikkan dengan bahan pelengkap yang digunakan pada masakan seperti sop dan soto. Daun-daunan ini mampu menjadikan cita rasa masakan menjadi gurih dan membuat makanan semakin beraroma menarik.

Namun, tahukah Anda, ternyata jenis daun-daunan ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya menurunkan darah tinggi. Namun, apakah seledri bisa menurunkan darah tinggi secara efektif?

Beberapa sumber menjelaskan, daun seledri efektif dalam menurunkan tekanan darah. Hal ini tentunya merupakan kabar menyenangkan bagi yang memiliki tekanan darah tinggi. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.

Apakah Seledri Bisa Menurunkan Darah Tinggi?

Rutin mengonsumsi daun seledri diyakini membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi alias hipertensi. Kandungan ekstrak heksananya berfungsi dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu, seledri juga mengandung metanol dan ekstrak etanol.

Zat-zat tersebut diyakini dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi peradangan dan membantu menurunkan tekanan darah. Umumnya, pengidap hipertensi mengonsumsinya dalam bentuk jus. Untuk menurunkan tekanan darah, Anda dapat rutin mengonsumsi segelas jus daun seledri setiap harinya.

Ilustrasi. (Pexels)

Manfaat Daun Seledri yang Lain

Selain menurunkan tekanan darah, daun seledri juga memiliki segudang manfaat kesehatan yang lain. Berikut manfaat lain dari daun seledri yang bisa Anda ketahui:

Menurunkan Kolesterol

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Farmakologi di University of Singapore menyimpulkan bahwa daun seledri berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Dalam studi tersebut, peneliti mengambil objek tikus yang diberi makanan berlemak tinggi selama delapan minggu.

Selama penelitian tersebut berlangsung, peneliti juga memberi ekstrak daun seledri untuk menyaksikan perubahan kadar kolesterol. Dari hasil yang didapatkan, kelompok percobaan yang diberi ekstrak seledri mengalami pengurangan kolesterol total (TC), kolesterol LDL-C dan trigliserida (TG).

Mengurangi Penumpukan Lemak di Hati

Penelitian lain yang dilakukan menyimpulkan daun seledri dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di hati. Peneliti dari Departemen Nutrisi dan Ilmu Pangan di Universitas Helwan di Mesir memberi makan tikus dengan seledri yang dikombinasikan dengan sawi putih. Dari hasilnya, tikus-tikus tersebut mengalami pengurangan jumlah penumpukan lemak berbahaya di dalam hati.

Mengurangi Peradangan

Daun seledri memiliki kandungan antioksidan dan polisakarida yang berfungsi sebagai antiinflamasi atau anti-peradangan. Antioksidan seperti flavonoid dan polifenol dapat melindungi dari kerusakan karena radikal bebas (atau stres oksidatif). Jika didiamkan, peradangan dapat mengembangkan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, artritis dan sebagainya.

Peneliti juga sudah mengidentifikasi terdapat lebih dari selusin jenis antioksidan yang berbeda dalam daun seledri. Termasuk asam fenolik seperti asam caffeic dan asam ferulic, dan flavanols seperti quercetin. Semua zat tersebut diyakini mampu mengobati nyeri sendi, infeksi ginjal dan hati, asam urat, gangguan kulit, sindrom iritasi usus besar serta infeksi saluran kemih.

Adapun untuk mendapatkan manfaatnya dengan mengonsumsi, Anda dapat mencoba mengonsumsi jus daun seledri minimal satu kali sehari. Pastikan untuk memilih daun seledri terbaik, tetapi tidak berlebihan. Namun, karena termasuk dalam kategori herbal, pengonsumsian daun seledri harus dengan pengawasan dokter atau ahli herbal agar tidak menyebabkan kontraindikasi.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…