Heboh Hasil Autopsi Diplomat Kemlu Penuh Luka, Kompolnas: Sampai Detik Ini Belum Ada!

ERA.id - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, menekankan bahwa hasil autopsi diplomat Kemenerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arya Daru Pangayunan (ADP) belum keluar. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Anam dalam menanggapi unggahan viral di akun Instagram @nationalsecurity.id. Pada unggahan dijabarkan hasil autopsi dari Divisi Forensik NSA.

"Sampai detik ini belum ada hasil autopsi. Jadi kalau itu berdasarkan autopsi begini-begini, saya juga baca, nggak ada itu, satu," kata Anam di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Mantan Komisioner Komnas HAM ini menghargai jika ada pihak-pihak yang membuat analisa terkait kasus kematian Arya. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah kontrol publik terhadap sebuah peristiwa.

Namun Anam menekankan bahwa proses analisa itu harus berdasarkan fakta. Sebab jika tidak, maka hal tersebut hanya membuat aparat penegak hukum sulit untuk mengungkap kebenaran.

"Saya kasih bocoran, spektrum tempat yang dilacak tidak hanya satu TKP, tempat kos-kosan, tapi beberapa tempat. Kami mendapatkan penjelasan yang utuh, utuh itu artinya tempatnya jelas, jejaknya digital juga jelas, kesaksian orang juga jelas," tuturnya.

Lalu, kata Anam, dirinya mengecek indekos ADP atau lokasi tempat diplomat muda ini ditemukan tewas mengenaskan. Hasilnya, tak ada kerusakan pada furnitur kamar korban.

"Kayak tadi kami lihat soal kunci gitu ya, itu tidak hanya soal kunci dan slot yang kami lihat, tapi soal atap. Kami lihat atap di ruang kamar, kami lihat atap di plafon ya, plafon di ruang kamar sama plafon di kamar mandi, nggak ada kerusakan. Jadi ayo kita analisis, yang paling sederhana jejaknya adalah jejak faktual," jelasnya.

Diketahui dalam postingan di media sosial @nationalsecurity.id disebutkan bahwa ADP tewas karena dibunuh. Hal ini dikuatkan dari hasil autopsi jenazah ADP yang menunjukkan luka memar di beberapa titik tubuhnya.

Selain itu pada perut kiri bawah korban muncul tanda menyerupai kode atau simbol yang belum berhasil dipecahkan. Arya disebut-sebut menjadi korban pembunuhan (targeted silent assassination). Pelaku diduga adalah aktor profesional dengan metode pembungkus (non destructive killing).

Unggahan itu juga menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan ADP adalah aktor atau orang yang merasa terancam oleh misi diplomatik dan penyelidikan korban.

"NSA RI menyimpulkan bahwa terdapat pemilihan fakta secara sepihak dan pengaburan narasi demi menutup dugaan pembunuhan," demikian sebagian isi postingan yang diunggah akun Instagram @nationalsecurity.id.