Penelitian: Vape Berhubungan dengan Masalah Jantung

Jakarta, era.id - Orang yang menggunakan rokok elektrik atau yang dikenal di Indonesia dengan istilah vape, lebih cenderung memiliki masalah jantung daripada mereka yang tidak nge-vape. Hal itu merupakan hasil sebuah studi di AS yang dirilis Kamis (7/3).

Dilansir dari Channel NewsAsia, Jumat (8/3/2019), 34 persen orang yang menggunakan vape lebih berisiko terkena serangan jantung dari pada mereka yang tidak--ini setelah koreksi dilakukan untuk faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, tingkat kolesterol, tekanan darah dan penggunaan tembakau.

Studi tersebut juga menerangkan, 25 persen lebih mungkin pengguna vape terkena penyakit arteri koroner dan 55 persen lainnya menderita depresi atau kecemasan.

"Sampai sekarang, sedikit yang diketahui tentang kejadian kardiovaskular dibandingkan dengan penggunaan rokok elektrik," kata Mohinder Vindhyal, asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Kansas dan penulis utama studi tersebut.

"Data ini adalah panggilan bangun yang nyata dan harus mendorong lebih banyak tindakan dan kesadaran tentang bahaya vape."

Namun laporan tersebut tidak mengidentifikasi hubungan sebab-akibat untuk pengamatan ini.

Studi terhadap orang-orang yang melakukan vape relatif baru karena perangkat hanya masuk ke pasar AS dalam dekade terakhir.

Otoritas kesehatan AS khawatir dengan naiknya popularitas vape, yang merupakan rokok dengan perangkat baterai yang memungkinkan pengguna untuk menghirup cairan nikotin rasa buah.

Di antara remaja AS, penggunaan alat ini naik 78 persen pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya.

Rokok elektrik ini tidak mengandung produk penyebab kanker yang ditemukan dalam tembakau.

Tetapi di samping konsekuensi kecanduan yang terkenal dari mengonsumsi nikotin, para ahli kesehatan masyarakat berfokus pada efek memanaskan kartrid nikotin cair ke suhu tinggi.

Para peneliti studi ini memeriksa tanggapan dari hampir 100.000 orang pada tahun 2014, 2016 dan 2017. Hasilnya pun akan dipresentasikan minggu depan di American College of Cardiology.

Studi semacam ini adalah studi pendahuluan yang tidak terlalu jauh untuk mengatakan vaping menyebabkan gangguan jantung, atau menyarankan mekanisme biologis tentang bagaimana hal ini mungkin terjadi.

Diperlukan studi jangka panjang tentang orang yang melakukan vape untuk mencapai kesimpulan seperti itu.

Tag: kesehatan merokok di pesawat