Hasil Rapid Test di Jabar Catat 409 Orang Positif Korona
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani bilang, dari 409 warga yang diketahui positif korona, berdasarkan hasil rapid test, akan dilakukan tes lanjutan dalam bentuk tes swab dan VTM. Hanya saja karena ketersediaan perangkat tes swab dan VTM yang masih terbatas, maka proses tes lanjutan masih akan menunggu tersedianya perangkat tes swab.
"Tes swab-nya dilakukan di kabupaten/kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten/kota, setelah dilakukan tes swab, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti, dari 409 positif korona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," terang Barli.
Dengan begitu, menurut Berli, Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten/kota untuk diperiksa kembali. Karena ketersediaan perangkat untuk tes swab yang masih sedikit, maka Labkesda Provinsi Jawa Barat, harus berbagi dengan labkes kabupaten/kota dan hanya memberikan tes swab kepada pasien yang tepat sasaran.
"Tes swab hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil tes rapid, atau PDP," ucapnya.
Untuk menambah persediaan perangkat tes swab, dan VTM (Virus Transfer Media), Barli menyebut pihaknya sudah mendapat bantuan dari Unpad dan RS Hasan Sadikin. Pihaknya juga meminta tambahan kepada Balitbangkes Jakarta.
Selanjutnya, 409 warga yang dinyatakan positif akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh tim penapisan dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," ungkapnya.
Saat ini, salah satu garda depan dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona adalah Labkesda Provinsi Jawa Barat, yang bertugas memeriksa spesimen akhir untuk menentukan positif tidaknya seorang PDP, yang sampelnya dikirim dari RS dan labkes kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.
"Bahkan, Labkesda Jabar tetap berfungsi sebagai pusat rujukan spesimen sampel pemeriksaan laboratorium bukan hanya untuk Jabar tapi se-Indonesia," tegasnya
Menurut Berli, upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan rapid test maupun tes swab akan terus dilakukan sampai dinyatakan oleh pemerintah bahwa penyebaran wabah COVID-19 ini berakhir. Selain itu, Berli optimistis, COVID-19 bisa ditaklukkan meski tak mudah dan butuh waktu. Sebagai bukti, lebih dari 175.000 pasien positif COVID-19 di dunia berhasil sembuh. Di Jabar, 11 pasien positif telah dinyatakan pulih.
"Alhamdulillah sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat nasional yang lintas sektoral, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran virus korona ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah provinsi saja, juga melibatkan TNI dan Polri, sehingga bisa lebih cepat, masyarakat lebih patuh dalam menjalankan anjuran pemerintah terkait social distancing dan membatasi aktivitas dengan tetap berdiam di rumah," pungkasnya.
Sedangkan menurut data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, baru ada 220 pasien positif COVID-19 di Jabar, 11 pasien sembuh, dan 21 orang meninggal.