Pentingnya Sebuah Kejujuran untuk Mencegah Penyebaran Covid-19

ERA.id - Cerita sedih datang dari Kota Bogor, Jawa Barat. Satu keluarga di kota ini terkonfirmasi positif Covid-19. Puncak kesedihannya, dua orang di antaranya meninggal dunia. Penyebaran Covid-19 mungkin bisa dicegah kalau kita mau jujur.

Semua berawal dari sang kakek yang pulang dari Jawa Timur -- zona merah. Di sana, si kakek ada sejak 27 Juni hingga 5 Juli. Sepulang dari sana, si kakek yang sakit, berobat  ke dokter praktek swasta, dirawat di dua rumah sakit di Kota Bogor dan kemudian dirawat di rumah sakit di Jakarta. Kakeknya meninggal dengan status probable (belum dilakukan swab) namun dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

Kadis Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menceritakan, selama dirawat di rumah sakit, kakek ini ditemani juga oleh anak dan istrinya. Intensitas tertinggi yang merawat kakek dilakukan oleh si anak.

"Pada saat di rawat di rumah sakit, kakek tersebut turut dirawat oleh anaknya dan istrinya," papar Sri Nowo Retno pekan lalu seperti dilansir dari website Pemkot Bogor.

Belakangan, si anak mengeluh sakit sejak 10 Juli. Pernah juga ikut swab massal di Jakarta 16 Juli, bahkan pernah dirawat juga di rumah sakit. Namun dia tidak mengaku ada riwayat kontak dengan kasus probable dan sudah di swab tes, sehingga dirawat di ruangan biasa bukan ruang isolasi. 

"Saat diketahui hasil Swab positif, dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Bogor dan meninggal dunia,” jelasnya.

Pemkot Bogor kemudian melakukan pelacakan siapa-siapa saja yang pernah berkontak dengan pasien. Seluruh orang yang pernah bersentuhan dilakukan swab tes.

"Hasilnya, dari orang serumah ada 5 orang yang terkonfirmasi positif, yaitu istrinya, anaknya, menantunya dan dua cucunya," jelas Sri Nowo.

Saat ini kata Sri, jumlah kontak erat yang dilacak ada 97 orang, 95 orang diantaranya sudah di Swab Test dan 2 orang sedang dijadwalkan. Secara keseluruhan sementara ini ada 8 orang yang positif (5 anggota keluarganya, 1 riwayat kontak erat dan 2 warga Kabupaten Bogor).

"Dari 95 orang yang sudah di Swab, 56 orang belum keluar hasilnya. Total sementara ada 8 orang positif, 31 negatif,” kata Kadinkes.

Kadinkes menekankan semua pihak untuk menjadi perhatian atas temuan kasus tersebut. Sebab, penularan dalam rumah tangga masuk klaster baru meskipun ini awalnya dari luar daerah.

Perlu kejujuran kepada petugas medis apabila memang ada kontak erat dengan yang positif. Ketika tidak jujur, maka akan menularkan.

Kadis Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno

Selain melakukan tracing, baik satu rumah, lingkungan sekitarnya, termasuk di faskes yang pernah kontak, pihaknya sudah melakukan desinfeksi. "Kepada yang positif langsung kita isolasikan ke rumah sakit. Ini salah satu upaya kita memutus mata rantai penularan dan tentunya dengan Swab Test masif," tutup Sri.