ERA.id - Riset vaksin mRNA dari Moderna baru-baru ini mendapat suntikan dana tambahan 472 juta dolar AS. Total, untuk riset vaksin tersebut Moderna mendapat dana 955 juta dolar AS, atau setara 13,8 triliun rupiah.
Berita tersebut didapatkan kantor berita Reuters, Minggu (26/7/2020). Kucuran dana tambahan diberikan oleh Otoritas Riset dan Pengembangan Biomedis (BARDA).
Moderna, produsen obat asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa tambahan dana akan dipakai dalam fase terakhir uji klinis, atau Fase 3, atas kandidat vaksin COVID-19 yang dibuatan Moderna.
Sebelumnya, pada April, Moderna telah menerima 483 juta dolar dari badan federal AS yang mendanai teknologi terapi dan pengobatan. Saat itu, riset vaksin Moderna masih dalam fase awal uji klinis di Institut Kesehatan Nasional AS.
"Berdasar data (uji klinis) Fase 1, kami percaya bahwa vaksin mRNA kami bisa membantu menghadapi pandemi COVID-19 dan menghindarkan wabah lanjutan," kata CEO Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan tertulis.
Vaksin eksperimental ini menggunakan RNA messenger sintetis (mRNA) untuk memicu munculnya antibodi terhadap virus korona. Selain efektif, vaksin jenis ini bisa diproduksi dalam waktu lebih cepat daripada vaksin tradisional, yang biasanya masih memakai virus yang dimatikan atau hasil rekombinasi.
Studi Fase 3 dilakukan bersama Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS dan akan dimulai hari ini (27/7/2020). Studi akan melibatkan 30.000 partisipan.
Moderna yakin bisa memenuhi target produksi 500 juta, bahkan 1 miliar, dosis vaksin per tahun mulai tahun 2021.