Pidato Joe Biden Pukau Sejumlah Pendukung Trump

ERA.id - Pidato Joe Biden di hari terakhir Konvensi Partai Demokrat, Kamis (20/8/2020) tidak hanya memukau basis pemilih mantan wakil presiden AS era Barack obama tersebut. Penilaian positif bahkan juga diberikan oleh orang-orang penting partai Republikan dan via media nasional Fox News yang dikenal konservatif.

"Pidatonya sangat bagus," kata Karl Rove, seorang ahli strategi Partai Republik yang dihormati oleh kedua kubu politik AS, seperti dikutip The Guardian, Jumat (21/8/2020).

Joe Biden menutup pidatonya dengan merangkul sang istri, Dr. Jill Biden, sementara kembang api tampak berpendar di belakangnya. Pidato tersebut disiarkan dari kota Wilmington, Delaware, dan ditonton oleh puluhan juta pemirsa.

"Saya melihat pidatonya dan [awalnya] tidak menaruh banyak harapan. Lalu, [Joe] berhasil mematahkan hal tersebut," kata ahli strategi Partai Republik lainnya, Mike Murphy, di podcast Hacks on Top. "Ia terdengar tulus seperti Biden yang kita kenal, dan... pidatonya sesuai dengan suasana negeri ini, mengedepankan persatuan, stabilitas, dan kompetensi."

Sementara itu, Trump berusaha mencuri momen Joe Biden dengan berkampanye di kota kelahiran mantan senator berusia 77 tahun itu, yaitu di kota Scranton, Pennsylvania. Ia berpidato di sebuah lapangan udara, lantas mengunjungi sebuah kafe pizza. Sebuah dokumentasi film menunjukkan ia tidak memakai masker, berbeda dengan seluruh staf yang tampak menutupi wajah mereka dengan masker.

Pada Jumat pagi, giliran wakil presiden Mike Pence yang berusaha menyurutkan momentum positif Biden dengan berbicara di lima talk show. Di acara-acara itu ia menyebut Biden sebagai seorang "sosialis", istilah yang kerap membuat risih para kaum sayap kanan.

"Pilihannya adalah antara Presiden Trump dengan agendanya mengenai kebebasan dan melimpahnya kesempatan, atau agenda Partai Demokrat yang didorong oleh para kaum kiri radikal dan visi Joe Biden untuk mengubah Amerika menjadi negara sosialisme," kata Pence pada Fox News.

Joe Biden sendiri dalam pidatonya secara terang-terangan menampik tuduhan Trump bahwa ia adalah "kuda Troya" yang berisikan ancaman sosialisme. Dalam cerita Yunani Klasik, kuda Troya adalah kuda kayu jadi-jadian kaum Yunani untuk bisa mengambil alih kota Troya.

"Meskipun saya kandidat Partai Demokrat, saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika," tegas Biden. "Saya akan bekerja keras juga bagi mereka yang tidak memilih saya. Itulah tugas dari seorang presiden, yaitu untuk mewakili kita semua, tidak hanya basis pemilih atau partai masing-masing."