Erick Thohir Prediksi Jumlah Kasus COVID-19 pada Desember Capai 500 Ribu
ERA.id - Kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin bertambah setiap harinya. Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan jumlah tersebut bisa saja semakin melonjak jika tidak diikuti dengan perubahan perilaku.
"Saya dengan segala tidak ada maksud menakut-nakuti, tentu semua itu kan harus kita buka secara transparan. Kita tidak akan melihat penurunan ini secara signifikan kalau perubahan perilaku, kita tidak lakukan bersama-sama," ujarnya, dalam acara 'Orasi Ilmiah Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjajaran', Jumat (11/9/2020).
Menurut Erick, jika melihat penambahan kasus baru positif COVID-19 per hari yang menembus angka 3.000, bisa saja jumlah kasus positif hingga akhir tahun dapat mencapai ratusan ribu.
"Kalau kita asumsi jelek saja 3.000 per hari, di akhir Desember ini bisa 500 ribu. Ini sebuah kenyataan yang harus kita hadapi," paparnya.
Erick mengatakan, penanganan COVID-19 di Indonesia lebih baik dari sejumlah negara lain, bahkan tingkat kesembuhan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan rata-rata dunia. Namun, tak menutup kemungkinan Indonesia akan menyusul India yang mendapat tambahan 1 juta kasus baru postif COVID-19 dalam kurun waktu 12 hari. Jika masyarakat tak disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Kalau kita lihat Brasil dan India di 4 jutaan sekarang. Bahkan India mendapat tambahan 1 juta dalam tempo 12 hari. Bukan sesuatu yang tidak mungkin, kita sendiri kalau kita tidak disiplin masyarakatnya, kita akan melihat angka-angka yang sangat tinggi di awal tahun depan," tutur Erick.
Erick mengatakan, kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat menentukan nasib Indonesia. Karena itu, Erick meminta agar disiplin protokol kesehatan.
Karenanya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap sosialisasi perubahan perilaku bisa dijalankan secara luas dan didukung oleh seluruh stakeholder dan masyarakat.
Dia menegaskan, pemerintah menjadikan sektor kesehatan menjadi prioritas pemerintah dalam penanganan COVID-19. Khususnya untuk 8 provinsi yang berkontribusi menyumbang hampir 70 persen pasien COVID-19.
"Kesehatan menjadi kunci. Bagaimana kampanye masker, mencuci tangan menjaga jarak yang harus didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini hal yang prioritas," pungkasnya.