Antisipasi Penyusup, BEM SI Bubarkan Diri
ERA.id - Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sudah membubarkan diri usai menggelar demonstrasi tolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Mereka membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WIB. Meski begitu, dari arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha menuju ke Istana Negara masih ada pendemo lainnya yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menuntut hal yang sama seperti pendemo sebelumnya yaitu menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Sebelumnya, sekitar pukul 16.25 WIB, orator dari BEM SI masih terus berorasi dari atas mobil komando yang mereka bawa. Namun, sebelumnya sekitar pukul 16.00 WIB atau saat mereka tengah beristirahat, terdapat sejumlah massa tak dikenal mendekati mereka. Massa ini kebanyakan berusia kisaran remaja dan menggunakan pakaian bebas tanpa atribut universitas.
Melihat banyaknya massa yang tak dikenal, mahasiswa yang tadinya sempat beristirahat dalam keadaan duduk dan tak membuat pagar betis kembali berdiri kemudian bersiap.
"Ayo teman-teman kita rapatkan lagi barisannya. Kita buat border lagi," kata Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Remy Hastian dari atas mobil komando.
Mahasiswa kemudian berdiri dan mulai membuat barisan. "Hati-hati provokasi," kata seorang orator menyambung. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, BEM SI mengeluarkan ultimatum dan mendesak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu untuk mencabut UU Cipta Kerja.
Mereka bahkan mengancam akan membuat aksi demonstrasi yang lebih besar lagi hingga menciptakan kegentingan nasional, jika Presiden Jokowi tetap bergeming dari tuntutan masyarakat.
"Apabila tidak bisa melakukan hal tersebut dalam 8x24 jam maka kami memastikan gerakan besar mahasiswa menciptakan kegentingan nasional tepat pada Hari Sumpah Pemuda," kata Remy.