Sekumpulan 'Dinosaurus' Lari Dikejar Siswa Sekolah di Thailand Selama Unjuk Rasa Sabtu
ERA.id - Sembari beberapa orang berkeliling kota Bangkok sambil memakai kostum dinosaurus yang merepresentasikan pemerintah Thailand, para siswa sekolah ikut berunjuk rasa bersama ribuan orang, Sabtu (21/11/2020), mendesak agar pejabat pemerintahan setempat mengundurkan diri dan agar dilakukannya reformasi atas sistem monarki Thailand.
Aksi unjuk rasa pada Sabtu lalu menjadi aksi terbesar sejak Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, pada Kamis, meminta polisi menggunakan segala upaya hukum untuk membendung para demonstran.
"Kami adalah wujud dari 'meteorit' yang jatuh dan menghancurkan eksistensi para dinosaurus," kata pemimpin demonstrasi bernama Benjamaporn Nivas, yang masih berusia 15 tahun, kepada Reuters.
Benjamaporn dan pemimpin grup demonstrasi Bad Student pada Jumat lalu dipanggil pihak kepolisian karena terlibat dalam unjuk rasa sebelumnya. Namun, polisi mengatakan mereka boleh ikut berunjuk rasa pada hari Sabtu.
Aksi protes di Thailand sejak Juli lalu terus menyuarakan tiga tuntutan, yaitu diturunkannya Prayuth sebagai perdana menteri, pembentukan konstitusi negara yang baru, dan reformasi atas monarki Raja Maha Vajiralongkorn.
Para siswa sekolah khususnya juga menuntut kebebasan dan penanganan yang lebih adil dalam sistem pendidikan Thailand yang mereka anggap kuno dan semata-mata berfokus untuk mengajarkan kepatuhan. Mereka juga menginginkan adanya kesetaraan gender di kalangan para murid.
"Saya pernah dilecehkan secara seksual oleh beberapa guru. Sekolah bukan tempat yang aman," demikian tertulis pada plakat unjuk rasa yang dibawa seorang murid yang memakai seragam dengan mulut tertutup lakban.
Juru bicara pemerintahan Anucha Burapachaisri sendiri mengatakan bahwa perdana menteri Thailand berharap para pengunjuk rasa mengekspresikan kebebasannya secara konstruktif.
Saat ini media sosial Thailand tengah menyuarakan tagar yang bila diterjemahkan akan berbunyi #SelamatTinggalParaDinosaurus. Di tengah masyarakat, beberapa orang memakai kostum dinosaurus sambil memperdengarkan lagu pembuka tayangan TV Thailand, Royal News, yang sudah akrab di telinga masyarakat setempat.
PM Prayuth sejauh ini masih menolak tuntutan pada dirinya agar mengundurkan diri. Ia juga menolak tuduhan bahwa ia berbuat curang selama pemilu tahun lalu sehingga bisa tetap menjabat di pemerintahan, di posisi yang ia isi sejak 2014 lalu.
Istana Kerajaan Thailand belum membuat komentar apa-apa sejak gelombang unjuk rasa dimulai Juli lalu. Saat ditanyai pendapatnya mengenai para demonstran, awal bulan ini, sang raja berkata, "Kami mencintai mereka semua" dan mengatakan bahwa Thailand adalah "bangsa yang mau berkompromi."