Positivity Rate 21,53 Persen, Kota Bandung Darurat COVID-19
ERA.id - Pemerintah Kota Bandung umumkan situasi darurat meningkatkannya kasus positif COVID-19, hal tersebut berpengaruh terhadap kurangnya kapasitas tempat tidur untuk pasien.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan kalau situasi ini terbilang cukup memprihatinkan, butuh upaya maksimal agar pasien COVID-19 bisa segera ditangani.
“Saat ini, kendalanya adalah kurangnya ketersediaan tempat tidur untuk pasien, tidak sebanding dengan lonjakan kasus positif di Kota Bandung,” ungkap Ema kepada wartawan, kamis(26/11/2020).
Ema menjelaskan tingkat positif naik, walau angka reprduksi masih dibawah 1 yaitu 0,81 namun transmisinya sudah naik.
"Peningkatan yang kami sorot sudah ada di angka 21,53 persen itu artinya percepatannya lumayan agresif, banyak hal yang perlu diperhatikan salah satunya ketersediaan tempat tidur pasien yang semakin menipis,”papar Ema.
Ema menilai, menurunnya tingkat kedisplinan masyarakat menjadi faktor utama dari bertanbahnya kasus COVID-19 di Kota Bandung.
“Aktivitas yang dilakukan warga Bandung sudah berjalan seperti biasa namun, banyak yang mulai mengabaikan aturan prihal pencegahan COVID seperti mulai banyaknya kerumunan, menurunnya kesadaran untuk mencuci tangan dan penggunaan masker yang sering di Abaikan,” katanya.
Ema mengatakan, hingga Selasa (24/11) kemarin kasus Covid-19 kumulatif mencapai 3.000 lebih kasus dengan kasus aktif mencapai 484 kasus. Menurutnya, kondisi tersebut membuat pihaknya khawatir dengan laju penyebaran Covid-19.
"Kami merasa khawatir dulu angka (positif) 132 sekarang 484, karena lompatan kasus harian puluhan 50, 60 makanya terjadi percepatan makanya positivity rate tinggi," ungkapnya.
Ia mengatakan, meski angka reproduksi kasus Covid-19 masih berada di angka satu yaitu 0,81 namun pada kenyataannya percepatan kasus Covid-19 terjadi. Keterisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit sudah mencapai 90,37 persen.
"Dari 789 tempat tidur terisi 730 unit sisanya waiting list, jadi ini masuk ke situasi yang cukup darurat," katanya.
Ia pun menyebutkan ruang isolasi di dua hotel yang disiapkan pemerintah pun penuh.