Ketum PBNU Said Aqil Positif COVID-19, Mahfud MD Langsung Swab Test Usai Bertemu

ERA.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siroj terkonfirmasi positif COVID-19. Ia pun meminta doa dari masyarakat agar segera diberi kesembuhan.

"Atas arahan beliau kami diminta menyampaikan kabar ini dengan harapan dan memohon doa dari bapak ibu khususnya para masayikh menjalani masa penyembuhan ini," kata Sekretaris Pribadi Said Aqil, Sofwan Erce di Jakarta, dikutip Antara, Senin (30/11/2020).

Sofwan mengatakan hasil tes usap PCR Said menunjukkan positif dan saat ini dalam keadaan yang baik. Said Aqil dirawat secara intensif di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Menurut dia, dalam beberapa kali kesempatan Said berpesan kepada masyarakat bahwa COVID-19 bukanlah aib dan buruk.

"Bisa menimpa siapa saja dari latar belakang apa saja. Mari jaga pesan beliau bagi warga NU khususnya tetap patuhi protokol kesehatan," kata dia.

Sofwan mengatakan sebagai orang yang ada di sekitar Said membuat dirinya melakukan tes usap dan sedang menunggu hasil tes.

"Dan karena memiliki riwayat kontak langsung dengan beliau, saya sendiri sedang menunggu hasil SWAB PCR." katanya.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang pada tiga hari lalu bertemu dan berbincang dengan Ketum PBNU itu mengaku akan segera melaksanakan swab test. 

"Ketum PBNU dan Ketua PP Muhammadiyah. Kamis (26/11) jam 14.30 saya ngobrol dengan Ketum PBNU KH Aqil Siroj di kantor PBNU. Minggu (29/11) pagi beliau mengabarkan, dirinya terinfeksi COVID-19," kata Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd yang terpantau di Jakarta, Senin (30/11/2020).

KH Said Aqil Siroj pun menyarankan kepadanya untuk melakukan tes usap karena tiga hari sebelumnya Mahfud bertemu dan mengobrol. "Saya pun segera 'swab' (tes usap)," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini pun juga ingin bersilaturahim kepada Ketua PP Muhammadiyah Haidar Nasir pada Kamis (21/11), namun Haidar enggan menemuinya.

"Kamis sore (26/11), saya kontak Ketua PP Muhammdiyah Pak Haidar Nashir. Saya ingin silaturahim. Beliau minta tidak ditemui dulu karena beliau baru kontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif COVID-19," ujarnya.

Lantaran khawatir terjadi penularan, keduanya pun sepakat bicara melalui telepon cukup lama pada malam harinya.

Mahfud pun menaruh hormat kepada pimpinan puncak kedua ormas Islam terbesar itu selain menjaga dirinya juga menjaga orang lain dari bahaya COVID-19.

"Keduanya terbuka memberitahu tentang serangan/ancaman COVID-19 pada dirinya dan meminta agar orang lain yang berinteraksi untuk memeriksa dirinya atau tidak menemuinya dulu," ujar Mahfud.