Ikut Nikmati Tunjangan Mewah, Ahok Sindir Legislator Muda di DPRD DKI
ERA.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, marah dan menyindir legislator muda karena menerima saja kenaikan tunjangan di DPRD DKI Jakarta.
Masalahnya, sewaktu ia masih dalam penjara, keputusan menaikkan tunjangan rumah dan transportasi anggota DPRD DKI Jakarta per 2017 sebesar masing-masing Rp60 juta dan Rp21,5 itu diputuskan.
Makanya, untuk mengkritik kebijakan itu, ia memanggil salah seorang anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP, Imah Mahdiah. Semua didasari gaji serta polemik kenaikan tunjangan anggota DPRD DKI senilai Rp8,3 miliar per tahun.
“Jujur saja, kalau saya jadi gubernur enggak akan pernah saya setujui tunjangan rumah tahun 2017 sebesar Rp60 juta dan mobil Rp21,5 juta. Saya tidak pernah setuju itu, saya selalu berantem dengan teman-teman kamu di dewan,” kata Ahok kepada Imah yang diunggah di kanal Youtube Panggil Saya BTP pada Minggu (6/12/2020).
Tidak cuma itu, sebelumnya ia berujar bahwa dirinya selalu percaya dengan kutipan masyhur mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln yang mengungkapkan "semua orang bisa tahan dengan kesengsaraan, tapi bila kau ingin mengetahui karakter seseorang, berilah dia kekuasaan."
"Saya tahu beberapa orang yang tidak pernah jadi pejabat, berkoar-koar seolah-olah dia hebat," ujar Ahok.
"Sebelum berkuasa, sebelum pernah jadi pejabat, gak usah ngomong gede dululah depan saya. Kamu udah jadi pejabat, saya baru tahu kelakuan kamu. Korup atau enggak. Manis ngomong gampang, apalagi di sosmed. Faktanya yang saya mau dengar," terang Ahok pada Ima.
"Inikan banyak anak muda masuk ke dalam DPRD nih, 2019. Begitu pada masuk, mereka juga menikmati uang tunjangan rumah dan mobil 60 juta ini dong. Ada gak dia ngomong anak-anak muda yang hebat itu? Gak ada ngomong?" ujar Ahok dan langsung dijawab Ima, "tidak."
"Itu yang saya bilang, orang kalau belum pernah berkuasa, ngomong gede."
Mendengar itu, Ima juga membenarkan bahwa tak ada anggota dewan yang sepantaran usianya, mengkritik nilai tunjangan tersebut. Bahkan Ima bilang, tak ada kenaikan gaji dan tunjangan.
"Sudah clear gaji dan tunjangan tidak ada (kenaikan)," kata Ima. Menurut Ima, anggaran yang naik hanya untuk kegiatan anggota Dewan turun ke daerah pemilihan (dapil) pada masa reses. Anggaran itu tidak langsung masuk ke kantong anggota Dewan, tetapi dikelola oleh Sekretariat DPRD DKI.