Viral! Camat di Parepare Sulsel Bentak Pedagang Soal Protokol Kesehatan

ERA.id - Video Camat Ujung di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Ulfa Lanto usai membentak seorang pedagang, viral di media sosial. Aksi itu menuai pro dan kontra.

Ulfa awalnya berbicara dengan seorang perempuan yang notabene seorang pedagang di sekitaran Pantai Senggol.

Saat sedang berbicara, Ulfa memukul meja dan meninggikan suara. Tak lama, anak pedagang muncul lalu ikut meninggikan suara dan menumpahkan uneg-unegnya bahwa ia tak suka cara Ulfa menggertak ibunya.

Kejadian itu terjadi belum lama ini, sekira pukul 10 malam. Ulfa marah karena pedagang itu dituding melanggar Perwali Nomor 31 Tahun 2020 dan surat edaran Wali Kota Parepare terkait protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Lantas apa klarifikasi Ulfa Lanto soal hal tersebut? Ia melakukan itu untuk menegakkan aturan yang berlaku demi keselamatan orang banyak. Apalagi saat ini Kota Parepare kembali masuk zona merah penyebaran Covid-19.

"Itu kami lakukan karena tidak patuhannya terhadap Perwali Nomor 31 tahun 2020 dan Surat Edaran Walikota Parepare terkait protokol kesehatan. Kami sudah lakukan sosialisasi sebelumnya kepada seluruh pelaku usaha, termasuk ibu itu. Tiba esok harinya kita lakukan pemantauan dan didapat bahwa cuma ibu itu yang tidak patuh terhadap aturan yang berlaku," ucap Ulfa, Minggu (27/12/2020) kemarin, dikutip dari Pijarnews.

"Itu pun informasi kita dapatkan dari pemilik warung didekat ibu itu, sehingga kita tindaki untuk menghindari adanya kesan di masyarakat bahwa penindakan yang dilakukan itu tebang pilih. Saat kita konfirmasi kenapa masih buka, katanya tidak tahu, padahal kita sudah sampaikan sebelumnya. Bahkan ada videonya," jelasnya.

Atas aksi Ulfa tersebut yang akhirnya menimbulkan polemik, Ulfa meminta maaf. Ia menerima jika ada teguran ataupun tanggapan miring terkait dirinya di masyarakat. "Hal itu tidak mengundurkan semangat saya untuk tetap melakukan pengawasan terkait dengan kepatuhan Perwali Nomor 31 dan Surat Edaran Walikota di masa pandemi Covid-19 ini," tuturnya.

"Lebih baik saya dimarahi oleh pimpinan saya dan mendapat tanggapan miring di masyarakat, daripada membiarkan penyebaran Covid-19 terus bertambah dan itu akan membahayakan bagi kita semua, khususnya di Kecamatan Ujung," tandasnya.