Misteri Pemilik Benda Drone Mirip Rudal di Laut Selayar Terkuak, Diduga Buatan China

ERA.id - Sebuah benda mirip rudal ditemukan oleh seorang nelayan saat sedang mencari ikan di sekitar perairan laut Bonerate di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.

Benda asing tersebut mirip drone bawah laut karena memiliki panjang 4 meter dan dilengkapi antena serta kamera pengawas pada bagian sisi atasnya.

Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Temmanganro mengatakan benda asing mirip rudal tersebut ditemukan oleh Saehuddin.

"Ini seperti perlengkapan militer atau alat pemantau." kaya AKBP Temmanganro lewat pesan singkat, Selasa. (29/12/2020).

Drone mirip rudal di Selayar (Yusuf Yahya/era.id)

Menurut AKBP Temmangnganro, benda asing tersebut kini sudah diamankan pihak TNI.

Sementara itu, TNI AU memastikan benda menyerupai rudal dan terpasang kamera yang ditemukan di Laut Selayar bukan milik mereka.

"Jadi kita bisa pastikan benda tersebut bukan bagian dari pesawat yang beroperasi di Lanud HND (Hasanuddin). Kita pastikan bukan material TNI AU," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Indan Gilang Buldansyah, Selasa (29/12/2020).

Misteri teka-teki benda asing mirip drone bawah laut itu pelan-pelan terkuak. Diduga benda tersebut adalah drone bawah laut Haiyi buatan China.

Penemuan Drone di Riau

Benda serupa pernah ditemukan di perairan Pulau Tenggel, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada 2019 lalu. 

Benda tersebut kemudian diidentifikasi sebagai drone bawah air. Dan memang, China dikabarkan meluncurkan lusinan underwater gliding drone Haiyi (Sea Wing) di Laut China Selatan.

Drone-drone ini dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data laut dalam, yang kemudian berpotensi digunakan untuk operasi kapal selam. Data yang dikumpulkan misalnya temperatur, salinitas, turbiditas, level oksigen, intensitas serta arah arus.

Dok. Forbes

Seperti dikutip dari Forbes, China mengerahkan armada drone bawah air di Samudera Hindia. Menurut sumber pemerintah China, drone diluncurkan pada pertengahan Desember 2019 dan berakhir pada Februari 2020 setelah melakukan lebih dari 3.400 pengamatan.

Glider Seawing Haiyi ini adalah jenis Uncrewed Underwater Vehicle (UUV) yang dapat beroperasi selama berbulan-bulan.