Menyibak Misteri Putroe Neng, Wanita Cantik yang Menewaskan 99 Pria Saat Malam Pertama

ERA.id - Kisah Nian Nio Lian Khi hingga ini masih masyhur bagi masyarakat Aceh, bahkan hingga ke seantero Indonesia. Ia dikenal memiliki 100 suami semasa hidupnya. Namun, tak sekadar melakukan poliandri, komandan perang dari China itu punya motif lain.

Dilansir laman Disdik Dayah Aceh, dNian Nio Lian Khi bersama pasukannya sempat menyerang Kerajaan Aceh. Saat beberapa kali penyerangan, Nian Nio Lian Khi akhirnya harus mengaku kalah dari pasukan Meurah Johan, yakni Sultan pertama Kerajaan Aceh yang memerintah dari tahun 601 H/1205 M sampai dengan tahun 631 H/1234 M.

Kekalahan itu lalu membuat hidup Nian Nio Lian Khi berubah. Ia lalu masuk Islam dan digelari Putroe Neng. Setelah itu, ia lalu menikah dengan Sultan Meurah Johan.

Sayangnya, saat malam pertama, Sultan Meurah Johan meninggal. Setelah perkabungan tersebut, langkah lelaki lain untuk meminang perempuan cantik bernama Nian Nio Liang Khi, belum berhenti.

Nian Nio Liang Khie lalu memberi syarat berat bagi lelaki yang ingin meminangnya, seperti mahar yang tinggi atau pembagian wilayah kekuasaan. Meski begitu, syarat itu ada saja yang menyanggupi.

Silih berganti lelaki perkasa datang menikahinya, hingga 99 orang termasuk Sultan Meurah Johan. 99 lelaki itu konon mesti meregang nyawa di kamar pengantin dengan tubuh membiru usai berhubungan badan dengan Nian Nio Lian Khi.

Kejadian itu lalu jadi perbincangan hangat di Aceh sampai sekarang. Benarkah itu terjadi? Apa penyebab semua lelaki harus meninggal usai berhubungan di kamar pengantin dengan Nian Nio Lian Khi?

Konon kabarnya yang membuat 99 lelaki itu meregang nyawa karena ada senjata berupa racun yang ditanam dalam kemaluan Nian Nio Liang Khie. Racun itu dibuat oleh neneknya semasa di Tiongkok, agar cucunya itu selamat dari korban keganasan perang seperti pemerkosaan.

Setelah melewati 99 kali pernikahan, Syeikh Syiah Hudam lalu datang. Ia menjadi lelaki keseratus yang menikahi Nian Nio Liang Khie. Syeikh Syiah Hudam yang notabene seorang ulama itu, selamat dari petaka racun dalam kemaluan tersebut.

Bagaimana caranya Syeikh Syiah Hudam selamat? Konon kabarnya, 99 suami Nian Nio Liang Khie sebelumnya, selalu kalah di ranjang karena terpesona dengan kecantikan Nian Nio Liang Khie.

Bersama Syeikh Syiah Hudam, tren itu berbalik. Nian Nio Liang Khi alias Putro Neng lah yang meminta bermesraan lebih dulu bersama Syeikh Syiah Hudam. Sebelum bercinta dengan Nian Nio Liang Khie, Syiah Hudam berhasil mengeluarkan bisa dari alat genital Putroe Neng.

Racun tersebut dimasukkan ke dalam bambu dan dipotong menjadi dua bagian. "Satu bagian dibuang ke laut, dan bagian lainnya dibuang ke gunung," tutur penjaga makam Putroe Neng.

Sementara sumber lain menyebutkan, ketika pasangan suami-istri itu duduk di depan rumah, mereka melihat sepasang kuda sedang bercinta di kebun. Syeikh Syiah Hudam menceritakan dengan detil setiap adegan percintaan kuda tersebut, sambil mereka sama-sama menontonnya.

Mendengar cerita itu, Nian Nio Liang Khie menjadi bernafsu dan mengajak Syeikh Syiah Hudam. Dalam kemesraannya, Nian Nio Liang Khie mencapai puncak lebih dulu. Saat itulah, racun dari kemaluannya keluar.

Lantas apakah sejarah itu langsung bisa dibenarkan? Menurut budayawan Aceh, Syamsuddin Djalil alias Ayah Panton, kisah kematian 99 suami hanya legenda, meski nama Putroe Neng memang ada. Menurutnya, kematian itu adalah tamsilan bahwa Putroe Neng sudah membunuh 99 lelaki dalam peperangan di Aceh.

"Sulit ditelusuri dari mana muncul kisah tentang kemaluan Putroe Neng mengandung racun," ujar Syamsuddin Jalil saat ditemui di rumahnya di Kota Pantonlabu, Aceh Utara.

Disebutkan pula bahwa Syiah Hudam adalah nama laskar yang dipimpin Syekh Abdullah Kana'an. Jadi, Syiah Hudam sesungguhnya adalah nama angkatan perang yang menjadi nama populer Abdullah Kana'an.

Waktu berlalu, kisah itu tinggal menjadi cerita rakyat dan belum bisa dipastikan kebenarannya. Tak diketahui pasti pula kapan Nian Nio Liang Khie meninggal dan bagaimana sejarahnya sampai makamnya terdapat di Desa Blang Pulo, Lhokseumawe.

Sementara sekitar 200 meter arah selatan makam Putroe Neng, terdapat makam suami ke-100, Syiah Hudam yang terletak di atas bukit perbukitan. Jalan menuju Makam Syiah Hudam sangat tersembunyi, sehingga pengunjung harus bertanya kepada masyarakat setempat karena tidak ada penunjuk jalan.